Kaltengonline.com-Dalam upaya menekan angka stunting, Pemerintah Kota Palangka Raya (Pemko) terus memperkuat peran Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang merupakan ujung tombak dalam percepatan penanganan stunting di wilayah tersebut.
Saat dikonfirmasi Kepala DPPKBP3APM Kota Palangka Raya, M Fitriyanto Leksono, menegaskan TPK memiliki peran vital dalam memberikan pendampingan kepada keluarga yang berisiko stunting, mulai dari calon pengantin, bayi, hingga balita. Mereka berperan untuk memberikan edukasi terkait pola asuh, pola makan, dan pola sanitasi kepada masyarakat.
“TPK menjadi garda terdepan dalam mempercepat penanganan stunting di Kota Palangka Raya dengan melibatkan kolaborasi bersama kader posyandu, kader PKK, kader keluarga berencana, dan bidan. Dalam TPK terdapat tiga sub kader yang terdiri dari PKK, keluarga berencana, dan bidan, yang bekerja secara bersamasama,” ujar Fitriyanto saat di temui pada kegiatan refreshing kader TPK Se-Kota Palangka Raya, di Aula BKKBN Provinsi Kalteng, Kamis (29/2).
Fitriyanto Leksono juga memaparkan terdapat 678 TPK yang tersebar diseluruh kecamatan Kota Palangka Raya. Dengan tersebarnya TPK juga diharapkan dapat menjadi penyemangat para kader di RT dan RW untuk bergerak menangani keluarga beresiko stunting.
“Semua kecamatan yang terdiri 678 TPK se-Kota Palangka Raya baik dari kecamatan Jekan Raya 234 orang, kecamatan Pahandut 204, Kecamatan Sebangau 120, Kecamatan Rakumpit 30, Kecamatan Bukit batu kurang lebih 90an,” ucapnya.
Dirinya juga mengajak media untuk turut serta dalam menyuarakan pentingnya kehadiran masyarakat di posyandu untuk mengukur dan menimbang balita. Dengan melibatkan semua elemen masyarakat, diharapkan kesadaran akan kondisi gizi balita akan semakin meningkat. Selain itu melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan upaya penanganan stunting dapat semakin efektif dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan anak-anak di Kota Palangka Raya. (*mut/ans/ko)