kaltengonline.com – Pada pemilihan legislatif (pileg) tahun ini, terjadi persaingan ketat antara dua partai politik (parpol) besar, yakni PDIP dan Golkar. Hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara di 14 kabupaten/kota se-Kalteng menunjukkan dominasi kedua partai besar itu yang meraih suara tertinggi dan kursi terbanyak.
Praktis PDIP dan Golkar mengunci posisi ketua DPRD di enam daerah untuk periode 2024-2029. Sedangkan dua daerah lainnya milik Demokrat dan Gerindra (data lengkap pada tabel).
Persaingan ketat perburuan kursi legislatif antara PDIP dan Golkar terjadi dari DPR RI, DPRD provinsi, hingga tingkat kabupaten/ kota. Kedua parpol juga sama-sama meloloskan satu wakil ke Senayan. Kemudian di DPRD Kalteng, PDIP mempertahankan kembali kursi ketua dengan raihan 10 kursi, unggul dua kursi dari Golkar.
Kemudian berlanjut di tingkat kabupaten/kota, selisih perolehan kursi PDIP dan Golkar pun sangat tipis. PDIP merebut 45 kursi dengan meraih kemenangan di enam daerah, yakni Kotawaringin Barat (Kobar), Kotawaringin Timur (Kotim), Katingan, Murung Raya (Mura), Barito Selatan (Barsel), dan Seruyan. Sedangkan Golkar meraih 40 kursi dengan kemenangan di enam daerah, meliputi Palangka Raya, Barito Timur (Bartim), Kapuas, Lamandau, Pulang Pisau (Pulpis), dan Gunung Mas (Gumas). Kemudian Gerindra menang di Sukamara dan Demokrat menang di Barito Utara (Batara).
Mulai dari Kotawaringin Timur (Kotim), PDIP berhasil meraih suara terbanyak dengan 56.203 suara. Perolehan suara itu membawa PDIP mendapatkan tambahan 3 kursi di DPRD Kotim. Dari yang sebelumnya 7 kursi, kini menjadi 10 kursi. Capaian gemilang itu sekaligus membuat PDIP sukses mempertahankan kursi ketua DPRD yang diduduki beberapa periode belakangan
“Kami sangat bersyukur atas capaian PDIP pada pileg 2024 ini yang bisa meraih 10 kursi, itu tak lepas dari kerja sama dan sinergi yang baik antara para calon legislatif, pengurus tingkat ranting, pimpinan anak cabang (PAC), maupun dewan pimpinan cabang (DPC),” kata Ketua DPC PDIP Kotim H Halikinnor, Jumat (8/3).
10 kursi yang diraih oleh PDIP itu berasal dari semua daerah pemilihan (dapil). Yang terbanyak dari dapil I, meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan tiga kursi (Angga Aditya Nugraha, Ahyar Umar, Modika Latifah Munawarah). Di dapil II yang meliputi Baamang dan Seranau didapatkan dua kursi (Paliansyah dan Dra Rinie). Di dapil III yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara, Pulau Hanau dan Teluk Sampit, PDIP mendapat satu kursi (Muhammad Hafiz).
“Kalau untuk dapil IV yang mencakup Kecamatan Kota Besi, Telawang, Cempaga, dan Cempaga Hulu, kami amankan dua kursi untuk Devi dan Parimus. Sementara dari dapil V yang merupakan daerah utara Kotim, meliputi Kecamatan Perenggean, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai, Antang Kalang, dan Telaga Antang kami dapat dua kursi atas nama Rimbun dan Seto Hadi,” beber Halikinnor.
Saat ditanya siapa yang bakal dipilih menjadi ketua DPRD Kotim nanti, ia mengatakan bahwa pemilihan ketua DPRD bukan serta merta kewenangan DPC, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP.
“Kalau untuk pemilihan ketua nanti, itu akan ada rapat di tingkat pusat, usulannya dari daerah, lalu dirapatkan di pusat, jadi bukan kami yang menentukan, termasuk untuk unsur pimpinan di fraksi dan komisi,” ucap pria yang akrab disapa Halikin itu
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Kotim, Juliansyah memastikan partainya meraih 6 kursi DPRD Kotim pada pileg tahun ini. Gerindra juga berpeluang besar menduduki kursi pimpinan DPRD Kotim massa bakti 2024-2029. Pada pileg 2019 lalu, partai binaan Prabowo Subianto itu hanya memperoleh 5 kursi.
“Dari hasil pleno tingkat kabupaten, kami memastikan akan menambah satu kursi untuk DPRD Kotim, dari lima menjadi enam kursi. Perolehan itu membuat Gerindra berpeluang menduduki kursi pimpinan DPRD Kotim periode 2024- 2029,” tutur Juliansyah.
Partai Golkar telah mengunci kemenangan pileg di tingkat Kota Palangka Raya. Partai berlambang pohon beringin ini meraih enam kursi dan berhak mengambil alih posisi ketua DPRD Kota Palangka Raya untuk periode 2024-2029.
Sekretaris DPD Golkar Kalteng Suhartono Firdaus menyebut, mekanisme yang diterapkan partainya yakni DPD Golkar kabupaten/kota mengusulkan tiga nama ke DPD Golkar Kalteng.
“Itu akan didiskusikan dengan berbagai pertimbangan, apabila sudah ada kesepakatan, selanjutnya DPD Golkar Kalteng meminta persetujuan DPP Golkar, itu mekanismenya,” beber Suhartono Firdaus
Disinggung perihal pertimbangan suara terbanyak, KSB partai, atau pernah menjabat beberapa periode, Suhartono menjelaskan, hal itu tidak ada dalam aturan partai. Meski demikian, ada aturan tidak tertulis yang menjadi pegangan partai, yakni mengutamakan KSB.
“Memang itu tidak tertulis. Sudah saya baca berkalikali, tidak ada, cuman yang menjadi patokan adalah KSB, karena dianggap ujung tombak partai,” tuturnya
“Ada pertimbangan-pertimbangan untuk pengajuan nama-nama, perihal itu banyak dibahas di internal partai sebelum mendapat persetujuan DPP, termasuk mendengarkan keinginan ketua DPD Golkar kabupaten/kota, biasanya unsur KSB yang kami panggil,” tambah Suhartono
Sementara itu, di Kabupaten Lamandau, Partai Golkar berhasil menguasai 10 kursi dari total 25 kursi DPRD. Perolehan suara Golkar juga meningkat drastis dari pileg sebelumnya. Dari 3 kursi menjadi 10 kursi. Dipastikan kursi ketua DPRD tetap akan diduduki oleh Golkar.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar, semoga para caleg kami yang berhasil duduk di kursi parlemen dapat memperjuangkan aspirasi rakyat,” ucap Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Lamandau, Hendra Lesmana.
Partai Golkar juga menjadi pemenang pileg di Kabupaten Barito Timur. Hal itu diketahui berdasarkan hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), meski belum ditetapkan secara sah.
Partai berlambang pohon beringin itu meraup 10.866 suara. Empat kadernya yang juga diketahui sebagai petahana mempertahankan posisi. Mereka adalah Nur Sulistio dan H Parjono dari dapil I (Kecamatan Dusun Tengah, Raren Batuah, dan Pematang Karau), Trisna Andrilawitni dari dapil II (Kecamatan Paku, Awang, Paju Epat, dan Karusen Janang), dan Rini dari dapil III (Kecamatan Dusun Timur, Benua Lima, dan Patangkep Tutui).