kaltengonline.com – Intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini kembali membuat sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) dilanda banjir. Banjir kali ini mulai melanda ibu kota Provinsi Kalteng, Kota Palangka Raya. Sejumlah lokasi mulai tergenang banjir. Kondisi itu pun tak ayal melumpuhkan aktivitas sehari-hari warga. Masyarakat berharap pemerintah bisa rutin memberikan bantuan jangka pendek dan menyediakan pengungsian.
Tak hanya melanda permukiman, jalan utama penghubung aktivitas warga seharihari pun mulai tergenang banjir. Tidak tanggung-tanggung, genangan air yang melanda jalan utama itu sampai setinggi pinggul orang dewasa. Motor atau mobil tentu bisa mogok jika tetap mencoba menerobos banjir. Warga pun terpaksa menggunakan perahu kecil untuk mobilitas sehari-hari. Kondisi tersebut tergambar saat Kalteng Pos meninjau lokasi banjir di Kelurahan Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya, Minggu (10/3) pagi menjelang siang.
Sekitar kurang lebih dua kilometer memasuki Jalan Petuk Katimpun, warga terpaksa memarkirkan motor di pinggir jalan karena akses jalan menuju Petuk Katimpun ujung yang terpotong banjir. Sejumlah perahu pun standby terparkir di titik jalan yang sudah tergenang banjir. Pemandangan yang sama yang terjadi beberapa bulan lalu. Permukiman warga pun mulai tergenang banjir
Lurah Petuk Katimpun, Brita Asi, mengatakan, banjir sudah melanda Kelurahan Petuk Katimpun sejak Rabu (6/3) lalu. Sejak saat itu, Brita menyebut banjir terus meninggi hingga Minggu (3/10). Ketinggian air saat itu diperkirakan 50-150 cm
“Sejauh ini tidak ada pengungsian karena memang tidak ada tempatnya, mereka bertahan di rumah masing-masing dengan membangun peninggi, masyarakat berharap pemko menyediakan tempat penampungan ketika musim banjir terjadi, yang bisa difungsikan menjadi gedung pertemuan ketika banjir tidak terjadi,” ujarnya, kemarin.
Brita menyebutkan, banjir juga melanda permukiman warga sebanyak 168 KK untuk sementara dari tiga RT di kelurahan setempat. Jumlah KK terdampak ini juga berpotensi bertambah. Tak hanya mengganggu jalan darat sebagai arus hilir mudik warga dan rumahrumah warga yang berada di Petuk Katimpun ujung, beberapa fasilitas umumnya pun tergenang banjir. Salah satunya adalah fasilitas pendidikan di lokasi tersebut, yakni SDN 2 Petuk Katimpun. Brita Asi mengatakan, aktivitas sekolah itu untuk sementara diliburkan karena banjir kali ini
“Sekolah sementara diliburkan, sudah sejak dua hari yang lalu, kirakira Jumat. Sejauh ini belum ada pengungsian, warga masih tetap bermukim di rumah masingmasing di tengah kondisi banjir,” ujarnya
Menyikapi banjir tersebut, pihak kelurahan pun mencoba memberikan pertolongan semampu mereka. Terkait bantuan sembako dan lain-lainnya, Brita menyebut hal itu sepenuhnya ditangani oleh BPBD Kota Palangka Raya
Brita mengungkapkan, berdasarkan pola banjir di Petuk Katimpun yang terjadi seperti pada tahuntahun sebelumnya, banjir yang tinggi tersebut akan dapat surut paling tidak dalam waktu satu pekan. Tetapi dengan syarat tidak ada hujan yang kembali turun
“Biasanya satu minggu bisa surut, itu pun jika tidak ada hujan, tetapi kalau curah hujan meningkat, banjir bisa lebih dari satu minggu,” ucapnya.
Ia juga mengklaim bahwa banjir yang terjadi selama ini masih aman dari arus listrik yang tergenang air. Jika listrik dipadamkan, aktivitas masyarakat sudah tentu akan terganggu mengingat mereka masih mencoba menetap di rumah masing-masing kendati banjir menggenangi rumahnya.
“Tapi pada intinya warga harus berhati-hati dengan area sumber listriknya agar jangan sampai tergenang air. Bagi yang punya bayi harap berhati-hati, senantiasa menjaga bayinya dengan waspada,” tambahnya
Menurut salah seorang warga Petuk Katimpun, Iyul, banjir yang terjadi sejak Rabu itu mulai mengalami puncaknya pada Minggu (10/3). Air mulai merangsek ke alan darat cukup mengganggu mobilitas darat warga setempat. Di samping rumah yang terendam, akses jalan yang putus membuat kehidupan warga juga terguncang.
“Karena jalur transportasi kami tergenang banjir, kami terpaksa pakai perahu kecil,” ucap Iyul saat diwawancarai Kalteng Pos di sela-sela membersihkan perahu kecilnya yang kemasukan air