PALANGKA RAYA, kaltengonline.com – Ratusan umat Gereja Katedral Santa Maria Palangka Raya terhanyut menyaksikan adegan teatrikal proses penyaliban dan kematian Yesus di kawasan gereja, Jalan Tjilik Riwut Km 1, Palangka Raya, Jumat pagi (29/3).
Tak jarang ada di antara mereka yang mengabadikan momen kala menyaksikan teatrikal kisah sengsara Yesus pada 14 pemberhentian Jalan Salib, yang menjadi bagian dalam rangkaian prosesi Jumat Agung tersebut.
Adegan penderitaan Yesus tersebut dilakonkan oleh belasan remaja Katolik dari gereja setempat. Umat Katolik diajak untuk memaknai momen tersebut sebagai pelajaran untuk mengabdikan diri, ikhlas beribadah kepada Tuhan, dan menjalani hidup dalam cinta kasih.
Jumat Agung tahun ini, umat Katolik di Kalimantan Tengah (Kalteng) diharapkan dapat senantiasa menjaga keseimbangan alam dan lingkungan, dengan menghindari tindakan yang mengeksploitasi alam secara berlebihan.
Pastor Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya, Patrisius Alu Tampu mengatakan, tema umum untuk Gereja Katolik seIndonesia tahun ini adalah mengembangkan ekonomi berlandaskan prinsip keberlangsungan ekologis (ekonomi-ekologis). Bagaimana membuat lingkungan tetap berkelanjutan pada zaman dewasa ini.
“Tiap umat Katolik bertanggung jawab atas keberlangsungan lingkungan. Bukan rahasia umum lagi kalau dewasa ini lingkungan kita menghadapi banyak persoalan sejalan dengan kondisi global,” ucapnya kepada awak media usai penampilan drama teatrikal penyaliban dan kematian Yesus.