kaltengonline.com – Arus mudik Lebaran 2024 perlahan mulai terlihat. Aktivitas pergerakan pemudik yang mulai tampak yakni melalui jalur laut. Kurang lebih sepekan jelang Idulfitri 1445 H/2024 M, ribuan orang sudah menyeberang ke Pulau Jawa melalui dua pelabuhan terbesar di Kalteng, yakni Pelabuhan Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) dan Pelabuhan Panglima Utar, Kotawaringin Barat (Kobar).
Ribuan pemudik terlihat memadati Pelabuhan Sampit, Selasa (2/4). Mereka mengantre menuju Kapal KM Lawit yang akan berlayar ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Kepala Seksi Lalu Lintas Laut (Kasi Lala) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Pelabuhan Sampit, Gusti Muchlis mengatakan, tercatat ada 1.415 orang yang diberangkatkan pada Selasa siang itu. Kapasitas penumpang sesuai dengan kuota yang disediakan KM Lawit untuk diberangkatkan.
“KM Lawit menurunkan penumpang sebanyak 116 orang dan memberangkatkan penumpang sebanyak 1.415 orang dengan tujuan Surabaya. Kuota itu sesuai dengan kapasitas muat kapal dan sheet sudah terpenuhi semua,” kata Gusti Muchlis saat dikonfirmasi awak media, Selasa (2/4).
Ketua Posko Angkutan Lebaran Pelabuhan Sampit itu mengatakan, sejak Selasa (2/4) hampir tiga ribu orang telah melakukan mudik melalui jalur laut. Dalam sepekan ke depan, akan ada tujuh kapal lagi yang akan berangkat menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Hingga H-8 ada 2.901 orang yang diberangkatkan. Sementara yang diturunkan 593 orang. Ke depan akan ada tujuh kapal lagi yang akan berlayar ke Surabaya dan Semarang,” beber Gusti
Ia menambahkan, ada lima armada yang disiapkan sebagai transportasi laut Lebaran 2024. Tiga armada milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), yakni KM Leuser, KM Lawit, dan KM Kelimutu. Sedangkan dua armada lagi dari PT Dharma Lautan Utama, yakni KM Kirana I dan KM Kirana III.
Jumlah call atau jadwal keberangkatan kapal untuk angkutan laut Lebaran 2024 berjumlah 19. Terdiri dari 7 call dari PT Pelni (meliputi 4 call untuk arus mudik dan 3 call arus balik). Kemudian 12 call dari PT Dharma Lautan Utama (meliputi 6 call untuk arus mudik dan 6 call arus balik).
Sementara, jumlah penumpang angkutan laut Lebaran tahun ini di Pelabuhan Sampit diperkirakan mengalami kenaikan 20 persen dibanding tahun sebelumnya. Adapun tahun lalu jumlah penumpang arus mudik Lebaran sebanyak 11.405 orang, sedangkan arus balik berjumlah 9.381 orang.
“Kalau jumlah penumpang pada Lebaran tahun ini diperkirakan meningkat 20 persen, karena bertepatan dengan momentum libur sekolah dan cuti bersama, apalagi kondisi cuaca mendukung,” ujar Gusti.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang kapal, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memberikan dispensasi penambahan penumpang, yakni untuk PT Pelni sekitar 60 persen dan PT Dharma Lautan Utama kurang lebih 30 persen.
Di samping itu, pihaknya juga menyiapkan beberapa skenario. Di antaranya meminta tambahan call atau meminta mitra perhubungan untuk menambah armada. Jika skenario itu tidak berhasil, maka pihaknya akan segera membuat pengumuman agar para calon penumpang bisa mencari alternatif pelabuhan terdekat maupun jalur transportasi lain.
“Untuk call atau armada tambahan, sementara masih kami evaluasi. Kami terus berkoordinasi dengan operator kapal terkait perlu atau tidak menambah call,” tambah Gusti sembari menyebut puncak arus mudik tahun ini diperkirakan akan terjadi pada dua hari sebelum Lebaran.
Para calon penumpang kapal diimbau untuk membeli tiket resmi yang disediakan dan menghindari pembelian tiket melalui calo. Demi memperlancar perjalanan para pemudik, tim gabungan mendirikan posko dengan melibatkan beberapa instansi. Mereka akan bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing untuk melaksanakan kegiatan dalam memperlancar arus mudik Lebaran.
“Kami bersinergi dengan kepolisian, operator kapal, dan instansi lain untuk menunjang kelancaran arus mudik tahun ini. Posko-posko itu dibangun sebagai tindak lanjut instruksi Dirjen Perhubungan Laut,” tegasnya.
Sementara itu, kepadatan arus mudik juga terpantau di Pelabuhan Panglima Utar, Kobar, Senin (1/4) pada pagi dan malam hari. Para pemudik tujuan Surabaya dan Semarang itu pulang ke kampung halaman masing-masing dengan menggunakan jasa armada milik Pelni dan Dharma Lautan Utama (DLU).
“DLU sendiri sudah mengangkut 9.500 penumpang dengan jumlah trip 23 kapal. Sejauh ini sudah ribuan pemudik yang meninggalkan Kalteng melalui pelabuhan ini,” kata Kepala DLU Kumai Agus Supriyanto.
Menurut Agus, berdasarkan jumlah penumpang itu, belum terlihat adanya lonjakan yang signifikan. Sejauh ini ketersediaan armada masih cukup untuk melayani masyarakat. Jadwal kompetitor juga padat. DLU juga mengingatkan kepada penumpang yang berencana mudik untuk membawa serta tiket perjalanan. “Pastikan untuk beli tiket melalui agen resmi DLU, supaya tidak terjadi masalah nanti,” tegasnya. (bah/son/ce/ala/ko)