kaltengonline.com – Kabar menggemparkan datang dari salah satu kawasan pondok pesantren (ponpes) di Palangka Raya. Seorang ustazah diduga dibunuh. Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa malam (14/5). Pelaku pembunuhan diduga masih di bawah umur, sedangkan korban diketahui memiliki empat orang anak dan paling bungsu berusia satu bulan setengah.
Pantauan Kalteng Pos pada Rabu sore (15/5), di sekitar area ponpes tampak sepi. Ketika wartawan ingin mengambil foto kawasan ponpes, langsung mendapat teguran keras dari seseorang yang diduga dari pihak ponpes.
“Jangan diambil foto dulu mas, dilarang oleh pengurus ponpes,” ucap orang itu
Peristiwa di ponpes tersebut juga tidak banyak diketahui masyarakat. Namun warga sekitar mengaku heran, melihat para siswa berbondong-bondong pulang, padahal masih pagi.
“Saya awalnya tidak tahu apa-apa, awalnya ingin berangkat kerja, tetapi lihat para siswa pulang, saya tanya kenapa. ‘Ada yang meninggal’, jawab para siswa itu. Setelah saya cari tahu, ternyata itu mas (pembunuhan),” ucap sumber Kalteng Pos.
Ia menjelaskan bahwa korban merupakan seorang ibu yang memiliki empat orang anak.
Bahkan korban baru saja melahirkan anak bungsu dan berusia 1,5 bulan
“Masih muda toh mas orangnya, cuman anaknya udah empat dan masih kecil-kecil, wong korban baru saja melahirkan,” tuturnya
Saat kejadian, suami korban diketahui sedang berada di Pulau Jawa. Berangkat tiga hari lalu. Setelah mendapat kabar kematian istrinya, sang suami langsung balik ke Palangka Raya menggunakan pesawat dan dijemput oleh polisi di Bandara Tjilik Riwut
Menurut informasi, usai kejadian itu korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, nyawa korban tak selamat. Bahkan jenazah korban telah dimakamkan di TPU Jalan Tjilik Riwut Km 12. Sebelum disemayamkan, pondok pesantren sempat ramai didatangi aparat keamanan.
Kasatreskrim Polresta Palangka Raya Kompol Ronny M Nababan kepada awak media menuturkan, terduga pelaku masih di bawah umur dan sudah diamankan pihak berwenang. Kini terduga pelaku ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Ronny menambahkan, sejauh ini penyelidikan tengah dilakukan polisi. Sementara belum bisa menjabarkan detail kejadian. “Informasi mengenai motif dan kronologi pembunuhan akan kami sampaikan setelah proses penyelidikan selesai,” ucapnya. (irj/ce/ala/ko)