Pembangunan Jalan Rel Kereta Api di Kalteng Telah Dicabut dari Proyek Strategis Nasional

oleh
oleh
Ilustrasi Jalur Kereta Api

Palangka Raya, kaltengonline.com – Pembangunan jalan rel kereta api dengan trase lima rute sejak tahun 2013, di Kalimantan Tengah, tidak mengalami progres berkelanjutan. Mewakili Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah, Yulindra Dedy, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah, Ahmad Isnaeni, menyampaikan program ini telah dicabut dari proyek strategis nasional (PSN) karena kurangnya kemajuan dalam proyek tersebut.

“Pembangunan jalan rel kereta api ini kalau boleh dibilang sejak tahun 2013 kan tidak ada progres, dan saat ini program tersebut juga sudah dicabut dari daftar PSN sehingga investor ini terkendala dalam hal waktu,” ujar Ahmad Isnaeni, Rabu (5/6).

Ia menilai, dengan kurun waktu telah lama sejak tahun 2013 hingga saat ini belum ada action tersebut. Menyebabkan perizinannya kadaluwarsa dan mesti diperbaharui. “Mereka perlu waktu juga untuk memperbaharui perizinan yang sudah kadaluwarsa tadi, serta sudah dicabut dari PSN. Jadi itu menjadi masalah dan kendala, karena sudah beberapa perizinannya sudah tidak berlaku. Dari Kementerian  Perekonomian Pembangunan telah mencabut dari PSN tidak menjadi objek strategis Nasional lagi,” ucapnya.

Ia selaku dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berharap jika hal ini   menjadi upaya untuk pembangunan  daerah, maka agar tetap dilanjutkan. Ia mengungkapkan, secara global pembangunan project jalan rel kereta api  terkendala dari sisi finansial.

Baca Juga:  Orang Tua Murid Laporkan Plt Kepsek di Kobar

“Tapi tolong segera, ini dari 2013 sampai 2024 sudah 10 tahun lebih, kapan lagi bangun. Semua ini karena terkendala finansial, akibatnya restart-nya perizinan sudah benar-benar kadaluwarsa. Padahal Pemrov menyambut baik, adanya perencanaan ini, buktinya kita masih menunggu,” imbuhnya.

Berdasarkan  Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang progress nya tidak jalan tersebut, diterangkannya Kalteng mempunyai lima trase jalan rel, di mana salah satunya jalan-jalan itu akan menghubungkan Palangkaraya ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ada rute Palangka Raya-Sampit, Palangka Raya-Pangkalan Bun, Palangka Raya-Banjarmasin, Palangka Raya-IKN terakhir khusus angkutan sumber daya alam (SDA) Puruk Cahu-Tanjung,” tukasnya.

Ia membeberkan, untuk trase jalan rel Palangka Raya-Banjarmasin, sudah ada kajiannya. Dimana kajian tersebut dibuat oleh  Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perkeretaapian. Namun, ia mengaku Pemprov hingga kini belum memegang kajian tersebut.

“Memang kita tahu wacananya Palangka Raya-Banjarmasin itu akan ada jalan rel, lumayan memangkas waktu dan biaya akan murah. Kita berharap dan antusias menunggu program tersebut bisa jalan,” pungkasnya. (zia/ala/ko)