Hilangkan Stigma Sekolah Favorit

oleh
oleh
DISKUSI: Jajaran Komisi C DPRD Kota Palangka Raya saat berdialog dengan Kadisdik Kota Palangka Raya, di ruang rapat Disdik Kota Palangka Raya, belum lama ini.

Di Kalangan Masyarakat

kaltengonline.comPada kunjungan kerja yang dilakukan oleh Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, salah satunya berkunjung ke Dinas Pendidikan (Dsidik) Kota Palangka Raya. Pihaknya membahas berbagai isu, termasuk isu pelaksanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang saat ini sedang hangat diperbincangkan.

Maka dari itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi meminta kepada Disdik Kota Palangka Raya untuk berupaya menghilangkan stigma sekolah favorit di kalangan masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memastikan pemerataan siswa atau pendaftar dalam PPDB di lingkup Kota Palangka Raya.

Dirinya mengaku banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait banyaknya masyarakat yang mendaftar di sekolah-sekolah tertentu pada PPDB di Kota Palangka Raya yang belum lama ini terlaksana.  Hal tersebut mengakibatkan siswa yang mendaftar pelaksanaan PPDB jalur zonasi menjadi tidak terakomodasi di sekolah yang benar benar dekat dengan rumahnya.

“Banyak masyarakat yang mendaftar di sekolah yang dianggap sebagai sekolah favorit,” katanya saat ditemui oleh media di Kantor Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, belum lama ini.

Kondisi tersebut akan terus memunculkan stigma-stigma di kalangan masyarakat dan siswa. Yakni sekolah tersebut merupakan sekolah-sekolah favorit di Kota Palangka Raya.

Imbas dari hal itu membuat masyarakat Kota Palangka Raya berbondong-bondong datang mendaftar ke sekolah tersebut. Sehingga terjadi penumpukan pendaftar pada sekolah tertentu.

“Bahkan adanya masyarakat yang dengan sengaja memalsukan alamatnya. Yakni enam bulan sebelum PPDB pihak orang tua melakukan pindah alamat di tempat keluarganya yang jaraknya berdekatan dengan sekolah. Dengan tujuan agar anaknya tersebut bisa bersekolah di sekolah favorit itu,” ujarnya

Untuk itu, Hasan meminta kepada seluruh orang tua agar dapat menyekolahkan anaknya di sekolah yang jarak rumahnya tidak jauh dari rumah masing-masing. Demi memastikan pemerataan siswa di seluruh sekolah yang ada di Kota Palangka Raya. Dan tidak ada lagi sekolah yang hanya diisi oleh beberapa siswa semata. 

“Sebenarnya sekolah itu sama saja, tidak ada beda sama sekali. Stigma sekolah favorit kan seakan akan sudah melekat di kalangan masyarakat. Maka stigma seperti inilah yang harus dihilangkan,” tutup Legislator Partai Golkar tersebut. (ham/ans/ko)