Luhut Minta Kesiapan Lahan Seluas 100 Ribu Hektare di Kalteng

oleh
oleh
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat meninjau langsung kawasan pengembangan food estate di Kabupaten Pulang Pisau.

Palangka Raya, Kaltengonline.com – Rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) dengan menggandeng Tiongkok untuk berinvestasi pada sektor pertanian di Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah dipersiapkan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjalankan proyek tersebut.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, beberapa waktu yang lalu, saat menghadiri musyawarah perencanaan pembangunan nasional (musrenbangnas) di Jakarta, pihaknya sudah berdiskusi dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait program itu.

“Pak Menko memang meminta kesiapan lahan di Kalteng, beliau tidak memasang target besar, bisa dicoba dahulu seluas 100 ribu hektare,” ucapnya kepada awak media usai menghadiri agenda rapat paripurna di Kantor DPRD Kalteng, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Tiongkok bakal masuk ke dalam proyek ketahanan pangan Indonesia. Tiongkok, kata Luhut, berencana menerapkan teknologi penanaman padi canggih di Pulang Pisau, yang merupakan salah satu kawasan pengembangan program food estate yang digagas Presiden Joko Widodo.

Hal ini diungkapkan dalam akun Instagram pribadinya (@luhut.pandjaitan) melalui penjelasan reels video, dilihat Selasa (23/4). Luhut menjelaskan, Negeri Tirai Bambu itu punya teknologi canggih untuk memaksimalkan penanaman padi sehingga negara tersebut bisa melakukan swasembada beras.

Baca Juga:  Perpustakaan Bisa Jadi Titik Awal Lahirnya Perdamaian Dunia

Rencana Tiongkok ini pun sudah dilaporkan Luhut ke Presiden Jokowi. Hal ini merupakan salah satu topik pembicaraan Luhut dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Ke-4 Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat (19/4) lalu.

“Soal padi, saya sudah lapor Pak Presiden. Kita minta mereka (Tiongkok, red) memberikan teknologi padi mereka, di mana mereka sukses jadi swasembada. Mereka bersedia. Kita tinggal cari local partner-nya untuk menerapkan di Kalteng,” kata Luhut menceritakan pertemuannya dengan Wang Yi di akun Instagram pribadinya (@ luhut.pandjaitan), Senin (22/4).

Menurutnya, di Kalteng terdapat lahan seluas 1 juta hektare. Namun, Tiongkok akan menanam padi bertahap per 100 ribu hektare. Perum Bulog nantinya akan ditunjuk sebagai penyerap hasil panen di Kalteng. Proyek ini akan berjalan dalam hitungan waktu 6 bulan. Karena menggunakan teknologi canggih, Luhut meminta anak-anak muda, khususnya yang terpelajar untuk ikut dalam pengembangan pertanian dengan China.

“Kita harap enam bulan dari sekarang mungkin kita sudah mulai dengan proyek ini. Tinggal sekarang bagaimana kita mengajak anak-anak muda Indonesia untuk ikut serta terlibat pengembangan di bidang pertanian itu,” tutur Luhut.(dan/ce/ram)