Mahasiswa Kehutanan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) berkontribusi dalam upaya memperkuat konservasi Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus). Penelitian yang diketuai oleh Edo Setiawan dengan anggota Afifah Kiki Dwi Wulandari, Maria Skolastika Sadha, dan Nazla Paradisa merupakan Mahasiswa Program Studi Kehutanan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Penelitian yang mereka lakukan bertujuan menganalisis kesesuaian habitat Orangutan di KHDTK Mungku Baru menggunakan model Maximum Entropy (Maxent).
Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mungku Baru dengan luas ± 4.910 ha merupakan Hutan Pendidikan yang dikelola oleh Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Secara Administrasi terletak di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Kawasan ini memberikan habitat yang berkualitas tinggi untuk keberlangsungan hidup Orangutan Kalimantan, namun kawasan ini terancam oleh konversi hutan, pertambangan emas, dan penebangan liar.
Ancaman inipun menyebabkan semakin sempitnya habitat Orangutan dan berkontribusi secara signifikan terhadap kepunahan Orangutan. Strategi konservasi yang efektif dari spesies terancam punah menuntut pengetahuan yang tepat tentang distribusi geografis spesies dan menentukan daerah yang cocok untuk introduksi spesies.
Penelitian telah berhasil menduga kesesuaian habitat Orangutan di KHDTK Mungku Baru. Kelas kesesuaian dibagi menjadi tiga kelas warna biru adalah daerah tidak sesuai, dilanjutkan warna abu-abu daerah sesuai, dan warna kuning daerah sangat sesuai. Akurasi peta ini berdasarkan nilai Area Under Curve (AUC) sebesar 0.806, bermakna akurasi peta ini termasuk kategori baik.
Daerah yang tidak sesuai diakibatkan oleh jarak dekat dengan pertambangan emas. Selain itu juga diakibatkan oleh ketersediaan pakan rendah, tegakan sangat rapat mayoritas tingkat pancang (diameter kurang dari 10 cm) tidak kuat menopang tubuh Orangutan untuk beraktivitas.
Penelitian ini telah didukung Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Riset (PKM-RE) 2024 yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) yang dimbimbing Beni Iskandar, S.Hut., M.Si dosen Kehutanan UMPR.
“Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pengelolaan dan para pemangku kepentingan dalam menyusun skala prioritas pengelolaan kawasan dan pedoman pembinaan habitat dalam rangka memperkuat upaya konservasi Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus),”ungkap Edo Setiawan selaku Ketua Tim. (*)