Sementara itu, Fitriani, sebagai narasumber pengolahan ekoenzim, memimpin sesi Himba Kompos dengan memberikan pelatihan pembuatan ekoenzim. Ekoenzim adalah cairan hasil fermentasi alami dari campuran bahan organik seperti buah-buahan, sayuran, gula merah, dan air.
Ekoenzim memiliki berbagai manfaat, baik untuk pertanian sebagai pupuk cair alami maupun untuk keperluan rumah tangga seperti cairan pembersih cuci piring. Fitri menjelaskan langkah-langkah pembuatan ekoenzim secara rinci, mulai dari persiapan bahan, proses fermentasi, hingga cara penggunaan ekoenzim dalam kehidupan sehari-hari.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Antusiasme tinggi terlihat dari banyaknya peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi selama pelatihan berlangsung. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat Bukit Rawi akan pentingnya ilmu pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan hidup.
Kemudian, kegiatan ditutup oleh Kepala Desa Bukit Rawi, Bapak Kilat, yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim PPK Ormawa HIMAFI dan semua pihak yang terlibat. Beliau berharap pelatihan ini dapat berjalan berkelanjutan dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat desa. “Kami sangat berterima kasih atas pelatihan ini dan berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut. Ilmu yang didapatkan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Bapak Kilat.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan pemberdayaan masyarakat melalui pertanian sayuran ini, diharapkan masyarakat Desa Bukit Rawi dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga praktik pertanian yang lebih modern dan ramah lingkungan dapat diterapkan secara berkelanjutan. (ko)