Upaya Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Terus Dilaksanakan

oleh
oleh
KENANG-KENANGAN: Pj. Bupati Barsel Deddy Winarwan saat menerima cendera mata dari Bupati Kabupaten Nganjuk, Sri Handoko Taruna.

Buntok , kaltengonline  – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Pemkab Barsel) berkomitmen untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan pada tahun 2024. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menekan angka kemiskinan di wilayah tersebut

Asisten II Setda Barsel, Rahmat Nuryadin, menjelaskan bahwa Pemkab Barsel akan membangun infrastruktur yang mendukung laju perekonomian masyarakat secara bertahap, dengan fokus pada proyek-proyek prioritas seperti pembangunan jalan serta fasilitas lain, termasuk pendirian lembaga ekonomi seperti koperasi.

“Program Gerbang Desa menjadi salah satu langkah untuk meminimalisir jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), membangun fasilitas pendidikan, serta memberikan bantuan kesehatan seperti jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) dan distribusi beras miskin (Raskin). Semua ini sejalan dengan sapta program dan visi-misi daerah,” ujarnya.

Rahmat juga menegaskan bahwa pemerintah daerah, bersama dengan perangkat daerah terkait, terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi masyarakat. Selain itu, Pemkab Barsel berfokus pada pengembangan usaha rakyat melalui diversifi kasi ekonomi di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.

Baca Juga:  Pemkab Barsel Tanggap Longsor di Pendang, Wabup Turun Langsung Beri Bantuan

“Program peningkatan ekonomi kerakyatan sudah disesuaikan dengan anggaran DPA tahun 2024. Namun, salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan infrastruktur, khususnya di beberapa desa yang belum memiliki akses jalan. Hal ini menyulitkan masyarakat dalam memasarkan hasil usaha mereka, ditambah jarak pasar yang terlalu jauh dari desa,” jelasnya.

Meskipun demikian, Rahmat optimis bahwa program ini akan berhasil di tahun 2024, dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara bertahap, baik di desa maupun di kota.

“Dengan begitu, akses masyarakat untuk membawa hasil kerja mereka akan semakin mudah,” pungkasnya. (ner/ko)