Palangka Raya, kaltengonline – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palangka Raya telah memasuki pekan kedua sejak diterapkan 13 Januari 2025. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terus mengevaluasi pelaksanaan program ini agar semakin optimal.
Koordinator SPPG Kalteng, Elisa Agustino, menyebut program berjalan lancar meski ada kendala seperti keterlambatan pengantaran dan keluhan makanan kurang segar. Salah satu penyebab keterlambatan adalah data absensi siswa yang baru diterima pagi hari.
Saat ini, SPPG menangani distribusi ke 16 sekolah dengan dua tim distribusi. Elisa menyatakan pihaknya mencari formula manajemen waktu yang lebih efektif agar distribusi tepat waktu. Di wilayah lain, persiapan masih menunggu kelengkapan alat dan arahan dari pemerintah pusat.
Elisa menekankan bahwa program ini adalah prioritas nasional yang harus dilaksanakan secara serius. Kesiapan SPPG wilayah baru masih dalam tahap verifikasi kelayakan terkait sarana prasarana, SDM, dan pasokan bahan pangan. Laporan kesiapan akan disampaikan pada 3 Februari 2025.
Jumlah tenaga kerja dinilai mencukupi, meski ada kendala teknis terkait jadwal kerja petugas. Isu pengunduran diri akibat gaji yang tidak sesuai kesepakatan juga menjadi perhatian. Elisa memastikan koordinasi soal gaji akan segera dilakukan.
Petugas produksi bekerja delapan jam sehari dengan SOP ketat, termasuk larangan penggunaan ponsel untuk menjaga kesterilan dan konsentrasi kerja.
Pasokan bahan pangan aman, namun susu murni sementara diganti telur rebus. Variasi menu diatur ahli gizi dan tidak ada laporan alergi makanan dari peserta didik.
Pj Wali Kota Palangka Raya Akhmad Husain bersama Kepala Dinas Pendidikan Jayani dan Kepala BPKP Kalteng Ilham Nurhidayat meninjau langsung pelaksanaan program di SDN 1 Bukit Tunggal dan SMPN 3 Palangka Raya. Kunjungan ini untuk memastikan program berjalan baik dan sesuai standar.
Jayani menilai kendala yang ada wajar untuk tahap awal pelaksanaan. Guru diminta mendampingi siswa saat makan agar tertib dan tidak membuang makanan. Evaluasi rutin terus dilakukan bersama tim SPPG dan BPOM.
Program MBG dinilai semakin baik setelah dua minggu berjalan, dan upaya peningkatan terus dilakukan agar menjangkau seluruh sekolah di Palangka Raya. (ovi/mut/ce/ala/ko)