Kaltengonline.com – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Palangka Raya menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-VII pada Sabtu, 22 Februari 2025, di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, Jalam Diponegoro No. 32 Kota Palangka Raya.
Ketua Panitia Pelaksana, Drs. H. Achmad Hairrudin, menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan kegiatan rutin yang digelar secara berkala. Konferensi ini bertujuan untuk memilih kepengurusan baru yang akan memimpin PCNU ke depan, membahas isu-isu strategis yang dihadapi umat Islam di Kota Palangka Raya, serta meningkatkan solidaritas dan kekuatan organisasi. Mengangkat tema “Bekerja Bersama Umat untuk Palangka Raya Maslahat”.
Konferensi ini menegaskan komitmen NU untuk bersinergi dengan pemerintah dan berbagai elemen masyarakat. Melalui semangat kebersamaan. NU diharapkan dapat berperan aktif dalam mewujudkan Kota Palangka Raya yang lebih sejahtera, harmonis, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ketua PCNU Kota Palangka Raya, H.M. Syahrun, menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan amanat dari organisasi.
“Ada beberapa agenda utama yang akan dibahas, seperti evaluasi program, penyusunan program kerja, pemberian rekomendasi, dan pemilihan ketua,” ujarnya.
Ia berharap agar seluruh agenda tersebut dapat dilaksanakan dengan maksimal guna mendukung pemerintah dan umat dalam mencapai kemaslahatan, sesuai dengan tema Konfercab ke-VII.
Mengenai program kerja 2025, Syahrun menegaskan bahwa PCNU akan memaksimalkan pelaksanaan program yang telah ada.
“Beberapa bidang yang menjadi perhatian utama adalah amalia hubudiyah (ibadah), amalia sosial, dan amalia kesehatan. Program-program ini harus dilaksanakan setiap tahun dan terus ditingkatkan demi kemaslahatan bersama,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PWNU Kalimantan Tengah, Dr. HM Wahyudie F. Dirun, mengungkapkan rencana pengembangan layanan kesehatan bagi warga Nahdlatul Ulama (Nahdliyin). “Kami sudah memiliki beberapa klinik di tingkat wilayah dan berencana untuk mengembangkan layanan hingga ke rumah sakit,” katanya.
Wahyudi juga menyebutkan bahwa BPJS memiliki peran penting dalam mendukung pengelolaan klinik-klinik NU. “Tantangannya adalah mengajak warga NU untuk mengalihkan kepesertaan BPJS mereka ke klinik NU,” ujarnya.
Tak hanya masyarakat NU, Wahyudie juga mengajak masyarakat umum untuk memanfaatkan layanan kesehatan di klinik NU.
“Kami memiliki tenaga medis lengkap, seperti dua dokter umum, dokter spesialis kandungan, dokter gigi, dan lainnya. Beberapa dokter dari rumah sakit besar bahkan membuka praktik di klinik kami,” jelasnya.
Selain itu, mereka juga tengah berupaya meningkatkan kapasitas layanan dengan menyediakan ruang rawat inap.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Tengah, KH. Prof. Dr. Khairil Anwar, memberikan apresiasi terhadap perkembangan PCNU dalam lima tahun terakhir, termasuk pengembangan pondok pesantren dan pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi.
“Kami sangat mengapresiasi upaya ini dan berharap program-program ini dapat lebih ditingkatkan dalam lima tahun mendatang,” ujarnya. (wel)