Muara Teweh, kaltengonline – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito Utara menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), terkait masalah lahan atas nama H Almiyani Balang, masyarakat Desa Lemo dengan PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM), di Ruang Rapat DPRD Barito Utara, Jumat (21/2).
Hearing ini dihadiri sejumlah pihak, beberapa anggota dewan, Kepala Dinas Sosial PMD Suparmi A Aspian, perwakilan Polsek Teweh Tengah AKP Erik Andersen, Kepala ATR BPN Barito Utara Primanda Jayadi, pimpinan PT SMM Joko Purwanto, pimpinan PT SRE Veggy Vireni R, dan pemilik lahan Mahran serta Almiyani.
Rapat dipimpin Wakil Ketua II DPRD Barito Utara, Hj Henny Rosgiaty Rusli, bertujuan untuk membahas permasalahan yang berhubungan dengan sengketa lahan tersebut.
“Terimakasih kepada seluruh pihak terkait yang sudah berhadir pada kesempatan kali ini, tentunya kita disini ingin membantu terkait keluh kesah dari masyarakat kami, dengan digelarnya RDP ini kami harap kita bisa mendengar dan mencari solusinya bersama,” ujar Henny saat membuka rapat.
Rapat dengar pendapat ini, menjadi langkah awal dalam menyelesaikan permasalahan yang telah menimbulkan ketegangan, antara pihak masyarakat Desa Lemo dan perusahaanperusahaan terkait.
Setelah mendengarkan pendapat dari semua pihak, Henny Rosgiaty Rusli menyampaikan, kesimpulan rapat dengar pendapat ini akan dijadwalkan kembali, pada rapat Badan Musyawarah (Banmus) yang akan datang, dikarenakan ada pihak yang tidak berhadir.
Lebih lanjut, Wakil Ketua II DPRD Barito Utara tersebut juga meminta, kepada pemerintah daerah dan Polres Barito Utara, untuk memastikan kehadiran pihak PT SMM dan PT Waskita Karya pada pertemuan selanjutnya, guna mendapatkan klarifi kasi lebih lanjut mengenai sengketa ini.
“Diharapkan akan ada solusi yang dapat diterima oleh semua pihak, demi terciptanya keadilan dan kedamaian di wilayah Kabupaten Barito Utara,” ungkap Henny Rosgiaty Rusli. (fat/ko)
