PALANGKA RAYA, kaltengonline.com-Terjadi banjir di sejumlah wilayah Kota Palangka Raya. Berdasarkan data, ada 13 kelurahan yang terdampak bencana alam ini, dengan ketinggian air berkisar 10 hingga 30 cm.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, mengatakan bahwa banjir telah merendam permukiman warga serta mengganggu akses transportasi di beberapa titik lokasi.
“Kelurahan yang terdampak mencakup Tumbang Tahai, Marang, Petuk Katimpun, Bukit Tunggal, Palangka, Langkai, Pahandut, Pahandut Seberang, Tanjung Pinang, Bereng Bengkel, Danau Tundai, Kalampangan, dan Kameloh Baru,” ungkapnya, Kamis (13/3).
Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merendam beberapa ruas jalan utama, seperti Jalan Ramses, Jalan Marang Bawah, Jalan Petuk Katimpun, Jalan Danau Rangas, Jalan Mandawai, kawasan Flamboyan Bawah, Jalan Bereng Bengkel, serta Jalan Kameloh Baru. Kondisi tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu, terutama bagi mereka yang bergantung pada akses jalan itu untuk bekerja atau bersekolah.
BPBD Kota Palangka Raya terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan debit air. Langkah-langkah darurat juga telah disiapkan. Salah satunya, menyiapkan tenda pengungsian bagi masyarakat yang terpaksa mengungsi.
“Jika curah hujan di wilayah hulu masih tinggi, kemungkinan debit air akan meningkat. Namun, laporan yang kami terima, di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu kondisi air masih bertahan dan tidak naik,” jelas Hendrikus.
BPBD mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir, agar tetap siaga dan selalu berkoordinasi dengan aparat setempat. Jika terjadi peningkatan debit air yang signifikan, diharapkan segera menghubungi petugas untuk mendapatkan bantuan evakuasi atau penanganan darurat.
“Masyarakat diminta selalu waspada dan aktif berkoordinasi dengan pen-gurus RT/RW, kelurahan, ataupun aparat pemerintah lain,” tambahnya.(ko)