Sampah Picu Kemunculan Buaya, BKSDA: Jangan Buang Jeroan ke Sungai!
Sampit, Kaltengonline.com – Menyikapi meningkatnya laporan kemunculan buaya di perairan Sungai Mentaya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Sampit mengambil langkah preventif dengan memasang spanduk peringatan di sejumlah titik strategis.
Kepala Pos BKSDA Sampit, Muriansyah, S.Sos, bersama anggota Manggala Agni Sampit, Novilianto Panca Bakti, melakukan pemasangan empat spanduk himbauan pada Selasa, (15/4/2025) antara pukul 12.00 hingga 13.30 WIB.
Lokasi pemasangan spanduk meliputi sekitar Jalan Ujung Bandara H. Asan Sampit, Pasar Sejumput, dua titik di sekitar muara Sungai Baamang. Spanduk tersebut dipasang di area yang sering digunakan warga untuk mandi, cuci, Wc/toilet serta di lokasi pembuangan sampah rumah tangga.
Muriansyah mengingatkan bahwa pembuangan limbah organik, seperti jeroan ayam, ke sungai dapat menarik perhatian satwa liar seperti biawak, ular, dan buaya. Ia menegaskan pentingnya menjaga kebersihan sungai untuk mencegah konflik antara manusia dan satwa liar.
“Bangkai binatang dan sampah rumah tangga sebaiknya jangan dibuang ke sungai. Selain mencemari lingkungan, hal ini juga dapat mengundang satwa liar ke permukiman,” ujar Muriansyah usai menemukan jeroan ayam saat pemasangan spanduk himbauan.
Ia juga menambahkan bahwa buaya cenderung lebih aktif pada malam hari, sehingga warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai pada waktu tersebut.
Pemasangan spanduk akan dilanjutkan ke wilayah perairan Kecamatan Mentaya Baru Ketapang pada hari berikutnya.
Sebelumnya, pada 4 April 2025, seorang warga Desa Bapinang Hulu, Kecamatan Pulau Hanaut, bernama Sani (35), menjadi korban serangan buaya saat mandi di Sungai Mentaya. Jasadnya ditemukan dua hari kemudian, sekitar 1,2 kilometer dari lokasi kejadian.
Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati, turut serta dalam pencarian korban dan mengimbau masyarakat untuk tidak mandi langsung di sungai. Ia juga meminta pemerintah setempat untuk menyediakan fasilitas mandi alternatif bagi warga di sepanjang bantaran sungai.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas yang dapat memancing kedatangan buaya, serta melaporkan segera kepada pihak berwenang jika melihat keberadaan satwa liar di sekitar permukiman. (wel)