Palangka Raya, Kaltengonline.com – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar acara puncak peringatan Hari Kartini ke-146 pada Senin (21/4/2025), bertempat di Aula Rahan, Gedung Rektorat UPR.
Mengusung tema “Dengan Semangat Kartini, Kita Wujudkan Harmoni dalam Keberagaman dan Berkarakter dalam Kecerdasan”, acara ini menjadi momen untuk mengenang dan meneladani perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya di bidang pendidikan.
Ketua DWP UPR, Ny. Rosana Salampak, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran perempuan masa kini untuk terus berkembang dan berdaya. Ia menyampaikan bahwa Kartini telah membuka jalan bagi perempuan untuk berkarya di berbagai bidang kehidupan, tidak hanya terbatas sebagai ibu rumah tangga.
“Perempuan Indonesia kini memiliki ruang luas untuk menjadi pemimpin, pengusaha, pendidik, hingga tokoh masyarakat. Meski tantangan kesetaraan gender masih ada, semangat pemberdayaan perempuan akan membawa perubahan positif bagi bangsa,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kebahagiaan perempuan dalam menjalankan perannya, terutama dalam keluarga.
“Ketika kita bahagia dalam menjalankan peran di organisasi, maka kebahagiaan itu akan terbawa juga ke dalam rumah tangga. Dan saat rumah tangga kita bahagia, anak-anak pun akan tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih dan jauh dari hal-hal negatif,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., menyampaikan bahwa perjuangan Kartini bukan hanya tentang emansipasi wanita, melainkan juga tentang transformasi sosial, tokoh perubahan.
Ia menyoroti peran strategis perempuan di UPR, yang kini mengisi sekitar 54 persen posisi kepemimpinan di tingkat wakil dekan dan unit pelaksana teknis (UPT), bahkan mendominasi di beberapa fakultas seperti Fakultas Kedokteran.
“Di beberapa fakultas, seperti Fakultas Kedokteran, hampir seluruh pimpinan utamanya adalah perempuan. Ini membuktikan bahwa perempuan Indonesia kini benar-benar telah mengambil bagian penting dalam dunia pendidikan dan kepemimpinan.”
Namun, Rektor juga mengingatkan tentang tantangan baru dalam pendidikan karakter anak. Ia mengkritisi fenomena orang tua yang lebih sering memberikan Gawai/Gadget ketimbang memberikan perhatian pelukan dan nasihat kepada anak-anaknya.
“Kita menghadapi ‘Generasi stroberi’ yang cerdas teknologi, tetapi rapuh karakter. Di sinilah peran perempuan dalam mendidik keluarga menjadi sangat krusial,” tegasnya.
Rektor juga menyinggung isu ketahanan pangan dan tingginya angka food waste di Indonesia, di mana perempuan sebagai pengatur rumah tangga memiliki peran besar dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Rangkaian acara puncak Kartini ke-146 dimeriahkan oleh berbagai penampilan, seperti tari Kamenteng Mandau Bawi sebagai pembuka, Pembukaan Tirai oleh Ketua DWP UPR, pemotongan tumpeng oleh Ketua DWP bersama Rektor UPR, serta penampilan angklung dari seluruh anggota DWP UPR. Anak-anak TK juga turut tampil membawakan tarian, disusul parade busana Kartini oleh ibu-ibu DWP, dan penampilan vokal solo.
Selain itu, digelar pula lomba fashion show bertema busana Kartini yang dibagi dalam dua kategori: Universitas dan Umum. (wel)