Palangka Raya, Kaltengonline.com – Syaifulah, atau yang dikenal dengan nama Saif Hola, seorang content creator asal Palangka Raya, menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf dalam sidang adat atas konten parodi yang sempat viral di media sosial.
Konten berjudul “Parodi Wartawan & Gubernur” yang diunggah melalui akun Instagram-nya dianggap menyinggung Gubernur Kalimantan Tengah dan masyarakat adat Dayak.
“Saya tidak menyangka dampaknya akan sebesar ini. Tidak ada niat untuk menjatuhkan siapa pun. Ini murni kesalahan pribadi,” kata Syaifulah dalam sidang klarifikasi yang digelar Selasa (22/4/2025).
Ia menjelaskan, video tersebut dibuat tengah malam di studio pribadinya. Setelah mengetahui konten tersebut menuai kontroversi, ia segera menghapusnya dan memenuhi permintaan klarifikasi tanpa perlawanan.
“Tidak ada unsur cuan, tidak ada sponsor. Saya buat video karena rutinitas sebagai content creator. Tapi saya akui, saya lalai dalam memilih materi,” jelasnya.
Syaifulah menyatakan siap menerima konsekuensi adat dan berharap persoalan ini tidak berlanjut ke ranah hukum.
“Saya tidak akan membela diri dengan pengacara. Ini kesalahan etika, bukan kriminal. Saya berharap ini bisa menjadi pelajaran dan diselesaikan secara damai,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, “Saya tidak mencuri, merampok, atau membahayakan publik. Yang saya lakukan adalah kesalahan etika. Semoga proses ini menjadi pembelajaran dan tidak diperpanjang secara berlebihan.”
Lebih lanjut, Syaifulah mengungkapkan keinginannya untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran.
“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf secara langsung, baik beliau merasa tersinggung atau tidak. Ini bukan soal tersinggung semata, tetapi bentuk tanggung jawab moral saya sebagai pembuat konten,” tutupnya. (wel)
