Palangka Raya, kaltengonline.com – Dalam menghadapi persoalan pengangguran yang masih tinggi, DPRD Kota Palangka Raya mendorong adanya sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan lembaga Pendidikan
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro menilai, pendekatan kolaboratif menjadi kunci menciptakan sistem ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan
“Penanggulangan pengangguran tidak bisa diserahkan hanya pada satu pihak saja. Butuh kerja sama lintas sektor agar solusi yang diterapkan benar-benar menjawab kebutuhan pasar kerja saat ini,” ujar Jati, belum lama ini.
Menurutnya, pelibatan dunia usaha dalam menciptakan lapangan kerja melalui investasi harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal. Di sisi lain, lembaga pendidikan juga diharapkan lebih adaptif dalam menyesuaikan kurikulum dengan tuntutan dunia kerja.
Jati menekankan pentingnya pengembangan programprogram pelatihan berbasis kompetensi serta kewirausahaan yang menjangkau kalangan muda dan masyarakat rentan. “Pemerintah bisa menggandeng pelaku industri untuk merancang pelatihan vokasi yang tepat sasaran, sementara lembaga pendidikan memberi dukungan dalam bentuk pembekalan keterampilan dasar maupun teknologi,” kata legislator Partai Gerindra ini.
Ia berharap dengan penguatan kolaborasi ini, angka pengangguran di Palangka Raya dapat ditekan secara bertahap, sehingga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat tetap terjaga. (ham/ans/ko)
