PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Keberhasilan kontingen Kota Palangka Raya meraih juara umum dalam ajang Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mendorong pelestarian budaya lokal.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian tersebut. Ia menekankan bahwa prestasi ini harus dimanfaatkan sebagai pintu masuk untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang kian tergerus arus modernisasi.
“Capaian ini menunjukkan bahwa kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Jangan hanya dijadikan ajang seremonial, tapi juga harus menjadi upaya nyata dalam melestarikan budaya Dayak dan kearifan lokal lainnya,” ujar Jati, Sabtu (31/5).
Menurutnya, festival seperti FBIM memiliki peran strategis dalam memperkenalkan budaya Kalimantan Tengah kepada generasi muda. Ia menegaskan pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi para pelaku seni dan budaya, khususnya di lingkungan sekolah dan komunitas.
“Pelestarian budaya harus dimulai dari bawah, dari keluarga, sekolah, dan komunitas. DPRD tentu mendukung setiap program pemerintah kota yang mendorong regenerasi pelaku budaya serta peningkatan kegiatan kesenian tradisional,” lanjutnya.
Jati juga mengingatkan bahwa kebudayaan bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi merupakan bagian penting dari identitas yang membentuk karakter daerah. Ia berharap, prestasi yang diraih di FBIM dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya daerah.
“Kita punya tanggung jawab bersama untuk memastikan budaya kita tidak hanya menjadi tontonan, tetapi tetap hidup dan berkembang. Palangka Raya harus menjadi contoh kota yang maju, tetapi tetap berakar kuat pada nilai-nilai budayanya,” tutup Politikus Partai Gerindra ini.(ham/ko)