PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh mengingatkan masyarakat agar tidak melupakan pentingnya penerapan gerakan 3M Plus meskipun saat ini pemerintah tengah mengenalkan inovasi nyamuk ber-Wolbachia sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Memang nyamuk ber-Wolbachia merupakan inovasi baru dalam mengendalikan ancaman DBD. Tapi gerakan 3M Plus yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan tetap harus dilakukan,” ujarnya di Palangka Raya, Senin (30/6).
Sri menegaskan, masyarakat tidak boleh abai atau merasa aman begitu saja dengan hadirnya inovasi ini. Sebaliknya, hal tersebut harus menjadi pemicu semangat untuk terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Inovasi ini hadir untuk mempercepat penanggulangan DBD. Namun, jika pola hidup bersih ditinggalkan, maka efektivitas nyamuk ber-Wolbachia dalam menekan kasus DBD tidak akan optimal,” tambahnya.
Ia menilai, pengendalian dengue di Kota Palangka Raya memerlukan sinergi aktif antara pemerintah dan masyarakat. Salah satu langkah kecil yang bisa dilakukan warga adalah bergotong royong membersihkan lingkungan tempat tinggal dari potensi sarang nyamuk Aedes aegypti.
“Pemerintah bisa menghadirkan inovasi dan meningkatkan layanan kesehatan, tetapi peran serta masyarakat sangat penting. Menjaga kebersihan adalah langkah awal yang tidak bisa ditawar,” tegas Srikandi PKB ini.
Lebih lanjut, Sri berharap pemerintah tidak hanya gencar menyosialisasikan inovasi nyamuk ber-Wolbachia, tetapi juga memperkuat edukasi dan kampanye gerakan 3M Plus secara berkelanjutan.
“Intinya, kita semua harus tetap waspada. Mulai dari menjaga kebersihan diri dan keluarga, hingga memastikan lingkungan sekitar tetap bersih dan sehat,” pungkasnya. (ham/ans/ko)