Kotim Fokus Rekrut ASN untuk Guru dan Tenaga Medis di Daerah Terpencil

oleh
oleh
DIWAWANCARAI: Kepala BKPSDM Kabupaten Kotim saat diwawancarai awak media, belum lama ini.
DIWAWANCARAI: Kepala BKPSDM Kabupaten Kotim saat diwawancarai awak media, belum lama ini.

SAMPIT, Kaltengonline.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menyoroti kebutuhan mendesak akan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, terutama untuk wilayah-wilayah terpencil. Hal ini menjadi fokus utama dalam pengajuan formasi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun ini.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim, Kamaruddin Makalepu, mengungkapkan bahwa hingga saat ini distribusi tenaga pendidik dan kesehatan masih belum merata. “Wilayah pelosok masih kekurangan guru dan tenaga medis, berbeda dengan daerah perkotaan yang relatif sudah terpenuhi. Kebutuhan terbesar justru berada di kecamatan-kecamatan pedalaman,” ujarnya, Senin (7/7).

Selain tenaga pengajar, Kamaruddin juga menyoroti kekosongan tenaga medis di sejumlah puskesmas. Ia mencontohkan kondisi Puskesmas di wilayah Tumbang Sangai Kacamatan Antang Kalang yang masih belum memiliki dokter ASN tetap.

“Pelayanan kesehatan di beberapa puskesmas masih bergantung pada tenaga honorer atau non-ASN karena tidak ada dokter PNS yang bersedia ditempatkan di sana,” jelasnya.

Baca Juga:  Irawati Bawa Aspirasi Kotim ke Munas Aswakada di Yogyakarta

Ia menambahkan, penempatan CPNS di daerah terpencil menjadi kendala tersendiri. Meskipun sudah ada yang lulus seleksi, tak sedikit yang akhirnya mundur karena lokasi penugasan dinilai terlalu jauh atau tidak sesuai ekspektasi.

“Kasus seperti ini kami temui di wilayah Kecamatan Antang Kalang. Beberapa CPNS memilih mengundurkan diri setelah mengetahui lokasi penempatan mereka,” ungkapnya.

Menghadapi situasi ini, BKPSDM Kotim tetap akan mengajukan kembali formasi untuk guru dan tenaga medis dalam rekrutmen CASN mendatang. Kamaruddin berharap adanya pelamar yang benar-benar siap dan memenuhi kualifikasi.

“Minat saja tidak cukup. Harus lolos seleksi nasional sesuai syarat yang ditetapkan Panselnas. Mudah-mudahan tahun ini lebih banyak yang lulus dan bersedia ditempatkan di wilayah yang membutuhkan,” pungkasnya.(bah/ko)