“Jika ada pungutan liar, laporkan langsung ke saya,” tegasnya. Ia mengajak para siswa untuk menjaga pergaulan, meningkatkan iman serta karakter, dan menjauhi narkoba serta judi online.
“Saya ingin memastikan setiap anak, dari kota hingga pelosok desa, mendapatkan akses pendidikan yang setara,” ujarnya.
Gubernur menekankan bahwa digitalisasi pendidikan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang keadilan dan pemerataan kesempatan. Ia juga berkomitmen untuk melanjutkan program pembagian TV interaktif serta pelatihan guru agar transformasi digital berjalan merata.
“Pendidikan adalah senjata utama membangun daerah. Dengan digitalisasi, keterbatasan lokasi tidak lagi menjadi penghalang,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tonggak sejarah bagi dunia pendidikan, bukan hanya di Kalteng, tapi juga secara nasional.
“Lebih dari 30.000 siswa mengikuti MPLS secara virtual hari ini. Ini mungkin yang pertama di Indonesia,” ujar Reza penuh semangat.
Ia menambahkan, para peserta adalah siswa baru kelas X yang sebagian besar masih mengenakan seragam SMP karena seragam SMA/SMK/SKh baru akan diserahkan secara simbolis oleh Gubernur.
“Kami mohon pengertian karena seragam baru akan segera dibagikan melalui program bantuan dari Pemprov Kalteng,” jelasnya.
MPLS digital ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamallulael, Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Wimoko, serta Pj. Bupati Barito Utara Indra Gunawan. Mereka hadir memberikan semangat dan motivasi langsung kepada para siswa. (ko)
