Rumah Bersubsidi, Pemko Targetkan Warga Berpenghasilan Rendah

oleh
oleh
MENGHADIRI: Wali Kota Palangka Raya melalui Wakil Wali Kota, Achmad Zaini menghadiri Rakor Penanggulangan Kemiskinan, di ruang Peteng Karuhei II, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (7/7).
MENGHADIRI: Wali Kota Palangka Raya melalui Wakil Wali Kota, Achmad Zaini menghadiri Rakor Penanggulangan Kemiskinan, di ruang Peteng Karuhei II, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (7/7).

PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Pemerintah Kota Palangka Raya terus mendorong percepatan pembangunan perumahan bersubsidi bagi warga berpenghasilan rendah. Sebanyak 88 unit rumah direncanakan akan dibangun melalui program nasional penyediaan 3 ribu rumah. Dengan sasaran utama masyarakat dalam kategori desil satu dan dua, yakni kelompok masyarakat sangat miskin dan miskin, yang sudah terdata dalam sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Wakil Wali Kota Palangka Raya , Achmad Zaini menjelaskan, saat ini proses pembangunan masih menunggu penyelesaian hibah lahan dari pemilik ke pemerintah kota. Setelah hibah selesai, pembangunan akan segera dilakukan melalui perusahaan daerah (perseroda) setempat.

“Kita sudah dapat gambaran lokasi, tapi memang proses hibah tanahnya masih berjalan, begitu selesai akan langsung di salurkan, nanti dinas sosial akan mendata berapa masyarakat yang membutuhkan, dan sesuai dengan data yang ada nanti di bangun, jika proses hibah selesai,” ujarnya, Senin (7/7).

Baca Juga:  Wali Kota Fairid Dorong Palangka Raya FC Perkuat Pembinaan Klub dan Regenerasi Pemain

Program ini bertujuan memberikan akses hunian yang layak dengan skema angsuran ringan, agar masyarakat tidak lagi terbebani dengan biaya sewa atau tempat tinggal tidak layak. Jumlah unit rumah yang akan dibangun nantinya akan disesuaikan dengan jumlah penerima manfaat yang layak berdasarkan verifikasi data sosial. Pemkot berharap proyek ini bisa segera terealisasi agar kebutuhan rumah layak huni di Kota Palangka Raya bisa terpenuhi secara bertahap.

“Pak Wali Kota ingin agar cicilannya terjangkau, bahkan lebih murah dibandingkan sewa barak, yakni sekitar 500 ribu sampai 700 ribu rupiah per bulan, program ini juga menjadi bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah, “ Tambahnya, Achmad Zaini. (mut/ans/ko)