BPBD Edukasi Mitigasi Bencana di MPLS, DPRD Palangka Raya Apresiasi

oleh
oleh
Dede Ardiansyah
Dede Ardiansyah

PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Langkah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya yang memberikan edukasi mitigasi bencana kepada peserta didik baru tingkat SMP mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan, termasuk legislatif.

Wakil Ketua I Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Dede Ardiansyah, menyambut baik inisiatif BPBD yang diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan ini dilaksanakan di sejumlah sekolah, antara lain SMPN 9, SMP Muhammadiyah, dan SMPN 11 Palangka Raya.

“Kegiatan ini sangat positif, karena mitigasi bencana merupakan langkah strategis dalam mengurangi risiko bencana. Edukasi seperti ini tidak hanya membangun kesiapan fi sik, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat—terutama para siswa—dalam menghadapi berbagai potensi bencana sejak dini,” ujar Dede, Selasa (15/7).

Menurutnya, pengenalan kebencanaan kepada pelajar menjadi bekal penting agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menghadapi situasi darurat. Hal ini menjadi semakin relevan mengingat wilayah Kalimantan Tengah yang terdiri dari 13 kabupaten dan satu kota sering dilanda bencana banjir saat musim hujan, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat musim kemarau.

Baca Juga:  DPRD Palangka Raya Minta Daerah Kurangi Ketergantungan pada Dana Transfer Pusat

Dede juga mendorong agar materi mitigasi bencana dapat dimasukkan dalam proses pendidikan formal, baik melalui kurikulum maupun kegiatan ekstrakurikuler, terutama di wilayah rawan bencana.

“Sekolah sebaiknya menjalin kemitraan dengan BPBD, Dinas Pendidikan, serta relawan kebencanaan untuk menyelenggarakan pelatihan seperti simulasi evakuasi, edukasi lingkungan, dan pengenalan rambu-rambu penyelamatan,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa budaya sadar bencana harus dibangun sejak dini, dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga dan sekolah. “Kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana harus ditanamkan sedari awal, agar tercipta generasi yang tangguh dan sigap saat menghadapi kondisi darurat,” pungkasnya. (ham/ko)