PANGKALAN BUN, kaltengonline.com – Retakan jalan yang terjadi di sekitar SD Imam Safii, tepatnya di Jalan Ahmad Wongso, Kelurahan Madurejo, menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan orang tua murid. Kondisi tersebut dinilai membahayakan aktivitas harian para siswa dan wali murid yang kerap melintasi jalan tersebut. Retakan dengan panjang sekitar 10 meter dan lebar 5 sentimeter itu muncul usai hujan deras mengguyur kawasan Pangkalan Bun.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotawaringin Barat, Martogi SH, menegaskan bahwa keselamatan siswa menjadi perhatian utama pihaknya. “Kami langsung melakukan peninjauan lapangan begitu mendapat perintah dari Kalaksa dan laporan masyarakat. Jalan tersebut memang berada di jalur yang sangat krusial karena dekat dengan sekolah dasar aktif,” ujar Martogi saat ditemui usai kegiatan ground check, Rabu 16 Juli 2025.
Tak hanya itu, kegiatan pemantauan juga dilakukan di lokasi kedua, yakni RT 32 Kelurahan Baru, samping Pondok Pesantren Ar-Raudah. Di sana, terjadi tanah longsor yang membuat siring dan parit di jalan pemukiman hampir roboh sepanjang ±20 meter. Retakan tanah bahkan telah mendekati area bangunan pesantren, menimbulkan risiko besar bagi aktivitas para santri.
Menurut laporan yang diterima BPBD, longsoran itu disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada Senin malam. Kondisi geografis yang labil dan minimnya sistem drainase memperparah situasi. Personel TRC BPBD bersama Dinas PUPR dan Perkim langsung bergerak cepat meninjau dan mengamankan lokasi, sembari menunggu keputusan teknis soal siapa yang akan menindaklanjuti penanganan.
Martogi menambahkan bahwa hingga saat ini, pihak BPBD bersama instansi terkait telah memasang tanda pengaman di lokasi-lokasi rawan agar masyarakat tidak melintas sembarangan. Ia juga meminta warga untuk melaporkan jika ditemukan gejala kerusakan tanah atau bangunan lainnya di sekitar pemukiman. “Keselamatan warga, terlebih anak-anak sekolah, tidak boleh dianggap sepele,” tegasnya.
Dari hasil pantauan di lapangan, belum ada kerugian jiwa maupun kerusakan berat yang dilaporkan, namun BPBD tetap menekankan pentingnya kewaspadaan. Seluruh dokumentasi dan data terdampak telah disusun dan disampaikan kepada pimpinan sebagai bahan evaluasi penanganan lebih lanjut. Sementara itu, koordinasi lintas dinas akan terus dilanjutkan untuk memastikan respons cepat dan tepat terhadap kondisi darurat ini. (Bob)