360 Mahasiswa UPR KKN di Kapuas, Fokus Bantu Atasi Stunting dan Literasi Desa

oleh
oleh
PJ Sekda Kapuas Dr Usis I Sangkai menyerahkan bantuan secara simbolis saat penyambutan mahasiswa KKN UPR di Hall Rumah Jabatan Bupati Kapuas, Rabu (16/7).
PJ Sekda Kapuas Dr Usis I Sangkai menyerahkan bantuan secara simbolis saat penyambutan mahasiswa KKN UPR di Hall Rumah Jabatan Bupati Kapuas, Rabu (16/7).

KUALA KAPUAS, Kaltengonline.com – Kabupaten Kapuas kembali dipercaya menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR). Sebanyak 360 mahasiswa diterjunkan untuk menjalankan program pengabdian masyarakat di berbagai wilayah di Kabupaten Kapuas.

Pemerintah Kabupaten Kapuas secara resmi menyambut kedatangan para mahasiswa melalui kegiatan seremonial yang digelar di Hall Rumah Jabatan Bupati Kapuas, Rabu (16/7). Penyambutan ini dipimpin langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas Dr Usis I Sangkai.

Usis menyampaikan apresiasi UPR yang kembali memilih Kabupaten Kapuas sebagai lokasi pelaksanaan KKN. Ia juga mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa peserta KKN.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kapuas, kami mengucapkan selamat datang kepada adik-adik mahasiswa UPR. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan untuk kembali menjadikan Kapuas sebagai lokus KKN,” ujar Usis.

Kegiatan KKN tahun ini dengan materi KKN reguler. Yakni membantu penanganan stunting, pemberdayaan masyarakat, kemiskinan ekstrem, koperasi merah putih, pencegahan penyalahgunaan narkoba, edukasi pernikahan usia dini dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Baca Juga:  Dr Usis I Sangkai Dilantik sebagai Sekda Kapuas oleh Bupati Wiyatno

Selain itu, terdapat pula program tematik literasi yang diarahkan pada penguatan perpustakaan desa. “Saya berharap, kehadiran para mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat,” harap Usis.

Ia juga mengajak seluruh perangkat daerah, camat, lurah, dan kepala desa untuk mendukung penuh program ini. “Saya berharap kegiatan KKN ini berjalan lancar. Semua pihak, baik perangkat daerah, camat, lurah, maupun kepala desa, saya harapkan dapat mendukung dan bekerja sama. Sebab, keberhasilan program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa, tetapi juga kita bersama,” tegasnya.

Kehadiran mahasiswa KKN diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan sosial, terutama dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan desa. Dengan pendekatan yang kolaboratif dan partisipatif, program ini diyakini dapat membantu percepatan pembangunan berbasis potensi lokal.

Kegiatan KKN ini dijadwalkan berlangsung selama lebih dari satu bulan, dengan lokasi yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Kapuas. (art/ko)