PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Palangka Raya Fair 2025 resmi ditutup dengan catatan prestasi yang membanggakan. Gelaran tahunan yang berlangsung sejak 15 hingga 19 Juli ini berhasil membukukan nilai transaksi lebih dari Rp5,1 miliar. Even yang digelar di halaman Stadion Tuah Pahoe tersebut menampilkan pameran produk UMKM, hiburan rakyat, serta atraksi budaya lokal, dan menjadi magnet bagi ribuan pengunjung dari dalam maupun luar kota.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Samsul Rizal, mengatakan capaian transaksi tersebut mencerminkan daya tarik produk lokal dan antusiasme masyarakat.
“Selama pelaksanaan Palangka Raya Fair 2025, kami mencatat nilai transaksi mencapai Rp5,107 miliar. Ini bukti nyata bahwa UMKM mampu menjadi motor ekonomi yang kuat dan berdaya saing,” ungkapnya saat penutupan acara, Sabtu malam (19/7).
Tahun ini, Palangka Raya Fair menghadirkan lebih dari 165 stand, terdiri dari 60 stand di area indoor dan 105 tenda outdoor. Gerai-gerai tersebut diisi oleh OPD Kota Palangka Raya, OPD mitra dari luar daerah, pelaku industri, perbankan, BUMN, BUMD, serta pelaku UMKM dari berbagai sektor.
“Palangka Raya Fair kami desain sebagai wadah promosi potensi daerah, informasi peluang investasi, sekaligus ajang memperluas pangsa pasar pelaku usaha,” jelas Samsul.
Menurutnya, pameran ini tidak hanya menjadi ajang pamer produk, tetapi juga mendukung pemulihan ekonomi nasional, mendorong inovasi, dan meningkatkan daya saing UMKM di tingkat domestik maupun global.
Wakil Wali Kota Palangka Raya H Achmad Zaini, yang menutup resmi pergelaran tersebut, menegaskan tema UMKM Kuat dan Hebat, Palangka Raya Semakin Keren adalah refleksi arah pembangunan ekonomi kota, bukan sekadar slogan. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi lokal. Mereka terbukti tangguh, adaptif, dan inovatif, bahkan di tengah tantangan global. Melalui Palangka Raya Fair, kita ingin mendorong produk lokal naik kelas dan siap menembus pasar global,” katanya. (zia/ans/ko)