SAMPIT, Kaltengonline.com – Kegiatan bermain layangan yang ramai dilakukan di sejumlah sudut Kota Sampit menjelang sore hari kembali menjadi sorotan serius. Meski tampak menghibur, aktivitas tersebut kini menjadi ancaman nyata bagi keselamatan penerbangan, terutama di kawasan sekitar Bandara H Asan Sampit.
Tercatat dua insiden membahayakan telah terjadi. Pada 16 Juli 2025, pesawat NAM Air nyaris terganggu saat hendak mendarat karena benang layangan menyangkut pada bagian pesawat. Insiden serupa terulang pada 29 Juli 2025, ketika sekelompok anak-anak terlihat bermain layangan di jalur pendaratan saat pesawat Boeing 737 seri 500 tengah bersiap mendarat.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati, mengungkapkan bahwa keterbatasan fasilitas ruang terbuka menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam menertibkan permainan layang-layang di area terlarang, khususnya yang masuk dalam Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
“Kita tidak bisa langsung mengambil tindakan represif kepada anak-anak, karena memang mereka tidak punya ruang yang aman untuk bermain. Tapi pengawasan tetap dijalankan,” ujar Irawati, Senin (4/8/2025).
Ia menyebut bahwa pemerintah kerap menerima keluhan dari masyarakat, terutama para orang tua, yang menyatakan bahwa anak-anak kesulitan menemukan lokasi bermain yang layak dan aman. Usulan untuk menyediakan ruang bermain seperti di kawasan Pantai Ujung Pandaran sempat mengemuka, namun belum terealisasi karena keterbatasan anggaran.
Irawati menegaskan bahwa pemerintah daerah masih mengacu pada surat edaran Bupati tahun 2023, yang melarang keras aktivitas bermain layang-layang di sekitar area penerbangan.
“Risikonya sangat tinggi. Bukan cuma soal kerusakan fisik pesawat, tapi juga potensi kecelakaan besar yang bisa mengancam keselamatan penumpang. Ini harus dipahami oleh semua pihak,” tegasnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemkab Kotim telah menginstruksikan BPBD berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Dinas Pendidikan. Kegiatan edukasi di sekolah dan patroli rutin di lapangan mulai dilakukan secara intensif guna mencegah insiden serupa terulang.
Lebih lanjut, Irawati mengajak seluruh orang tua untuk lebih aktif dalam mengawasi kegiatan anak-anak mereka, khususnya saat bermain di luar rumah.
“Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya sosialisasi lewat media dan sekolah. Tapi peran keluarga tetap menjadi kunci utama. Jangan sampai kelalaian kita justru membahayakan keselamatan orang lain,” pungkasnya.(ko).