DPRD Kalteng: Kritik Publik Harus Diapresiasi, Jangan Dimaknai Negatif

oleh
oleh
RAPAT PARIPURNA: DPRD Kalteng menggelar Rapat Paripurna ke-20 Masa Persidangan III mengenai pandangan umum fraksi pendukung yang dilaksanakan di ruang rapat, Selasa malam (19/8).
RAPAT PARIPURNA: DPRD Kalteng menggelar Rapat Paripurna ke-20 Masa Persidangan III mengenai pandangan umum fraksi pendukung yang dilaksanakan di ruang rapat, Selasa malam (19/8).

PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Fenomena pengibaran bendera bergambar karakter One Piece oleh masyarakat yang ramai diperbincangkan mendapatkan tanggapan dari Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Okki Maulana. Ia menilai ekspresi tersebut adalah hal wajar dan jangan langsung dimaknai secara negatif.

Okki mengatakan, kebebasan masyarakat dalam menyampaikan ekspresi perlu dihargai selama tidak mengarah pada hal yang melanggar aturan. “Jangan ditangkap negatif, maksud saya, kalau ditangkap negatif, kebebasan berbicara sangat diapresiasi,” tegas Okki, Selasa (19/8).

Okki menjelaskan apabila dalam situasi seperti ini pemerintah sebaiknya tetap memperhatikan berbagai saran dan pandangan yang berkembang. Ia menyebutkan adanya penggunaan tagar atau gerakan di media sosial yang bisa menjadi bentuk kritik baru dari masyarakat.

Baca Juga:  Fokus Pembangunan Pascapelantikan Bupati Batara

“Jadi menurut saya, kami di ranah pemerintahan mau tidak mau harus mempelajari model-model kritik baru seperti #IndonesiaGelap dan sebagainya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Okki menekankan pentingnya keterampilan komunikasi publik bagi para anggota dewan. Kemampuan public relations (PR) yang baik akan membantu menjaga kondusivitas masyarakat sekaligus merespons aspirasi yang muncul.

Ia menambahkan dewan juga memiliki kewajiban memastikan kebijakan yang dibuat benarbenar dapat mewadahi berbagai keinginan masyarakat. “Dengan begitu, kritik maupun aspirasi yang muncul dapat dijawab melalui langkah nyata, bukan sekadar perdebatan di ruang publik,” tutupnya. (*afa/ans/ko)