Bupati Kapuas Dukung Konsep Pengelolaan Sampah Terintegrasi Ramah Lingkungan

oleh
oleh
PERTEMUAN: Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno didampingi Sekda Kapuas Dr Usis I Sangkai menghadiri pertemuan dengan Tim Ahli/Praktisi Sampah Dewan Pimpinan Nasional (DPN) ALUN Indonesia Dewi Ambar Sari di ruang rapat Rumah Jabatan Bupati, Rabu (20/8).
PERTEMUAN: Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno didampingi Sekda Kapuas Dr Usis I Sangkai menghadiri pertemuan dengan Tim Ahli/Praktisi Sampah Dewan Pimpinan Nasional (DPN) ALUN Indonesia Dewi Ambar Sari di ruang rapat Rumah Jabatan Bupati, Rabu (20/8).

KUALA KAPUAS, Kaltengonline.com – Persoalan sampah masih menjadi tantangan besar di banyak daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Kapuas. Untuk mencari solusi yang berkelanjutan, Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno bersama Sekda Kapuas Dr Usis I Sangkai menerima kunjungan Tim Ahli/Praktisi Sampah Dewan Pimpinan Nasional (DPN) ALUN Indonesia Ambar Sari di ruang rapat Rumah Jabatan Bupati, Rabu (20/8).

Dalam pertemuan itu, Dewi Ambar Sari memaparkan konsep pengelolaan sampah terintegrasi yang mengedepankan partisipasi masyarakat dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Menurut dia, program tersebut tidak sekadar berbicara tentang penanganan sampah, tetapi juga bagaimana mengubahnya menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Pengelolaan sampah harus dipandang sebagai siklus yang memberi manfaat. Melalui daur ulang dan pengolahan yang tepat, sampah bisa berubah menjadi produk bernilai, sekaligus membuka ruang pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelas Dewi Ambar Sari.

Bupati menyambut hangat gagasan tersebut. Ia menegaskan, sampah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus ditangani secara serius dan berkesinambungan.

Baca Juga:  Pemerintah Pusat Salurkan 64 Combine untuk Petani Kapuas

“Pemerintah Kabupaten Kapuas mendukung penuh setiap langkah inovatif yang bisa menghadirkan solusi berkelanjutan. Kita ingin Kapuas menjadi daerah yang bersih, sehat, dan sekaligus mampu memanfaatkan sampah untuk kesejahteraan masyarakat,” tegas Wiyatno.

Ia menambahkan, persoalan sampah selama ini kerap dianggap sepele, padahal dampaknya sangat luas. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi sumber pencemaran, merusak lingkungan, bahkan mengganggu kesehatan masyarakat. Karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak dinilai sangat penting untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang lebih terstruktur.

Pertemuan tersebut diharapkan tidak berhenti pada wacana, melainkan segera ditindaklanjuti menjadi program nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, praktisi, dan masyarakat, Kabupaten Kapuas diharapkan mampu menjadi contoh daerah yang berhasil menerapkan pengelolaan sampah berbasis lingkungan sekaligus bernilai ekonomi.

“Harapan kita, diskusi hari ini bisa menjadi pijakan awal menuju program yang betulbetul memberi manfaat. Tidak hanya untuk kebersihan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan warga Kapuas,” tandasnya. (art/ko)