KUALA KAPUAS, Kaltengonline.com – Kabupaten Kapuas semakin meneguhkan posisinya sebagai lumbung pangan Kalimantan Tengah. Hal ini ditandai dengan kegiatan Panen Raya Padi di Desa Anjir Serapat Tengah, tepatnya di Handel Gardu, Kecamatan Kapuas Timur, Senin (25/8).
Acara tersebut dihadiri Bupati Kapuas HM Wiyatno didampingi Wakil Bupati Dodo, serta Gubernur Kalimantan Tengah yang diwakili Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalteng Rendy Lesmana.
Panen raya merupakan hasil kerja sama kelompok-kelompok tani se-Kecamatan Kapuas Timur dengan dukungan penyuluh pertanian, pemerintah kecamatan, dan instansi terkait. Adapun padi yang dipanen merupakan varietas lokal khas Kalimantan yang menjadi kebanggaan masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian Kapuas Edi Dese menegaskan, Kapuas adalah lumbung pangan Kalteng dengan lahan baku sawah sekitar 45 ribu hektare dan luas tanam mencapai 62 ribu hektare. “Kita harapkan ke depan indeks pertanaman dapat terus ditingkatkan melalui kombinasi padi lokal dan varietas unggul, sehingga produktivitas semakin meningkat,” jelas Edi.
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah menyerahkan bantuan alat mesin pertanian berupa combine harvester, hand traktor, dan power thresher untuk menunjang kegiatan para petani.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalteng Rendy Lesmana, mewakili Gubernur, menyampaikan apresiasi kepada para petani Kapuas. Ia menegaskan bahwa hampir separuh lahan sawah di Kalteng berada di Kapuas.
“Untuk panen raya hari ini saja, di Desa Anjir Serapat Tengah terdapat kurang lebih 2.400 hektare yang siap dipanen. Ini merupakan potensi besar yang harus terus kita dorong melalui program cetak sawah, optimasi lahan, serta dukungan penyuluh pertanian sebagai ujung tombak di lapangan,” ujar Rendy.
Bupati Kapuas HM Wiyatno menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat serta kelompok tani Kapuas Timur yang bersemangat mengembangkan sektor pertanian. Ia menyoroti pentingnya infrastruktur penunjang pertanian, khususnya akses jalan dan unit penggilingan padi (rice milling unit) yang masih menjadi kebutuhan utama petani.
“Ke depan, kita akan terus memperjuangkan agar fasilitas penggilingan padi bisa tersedia di daerah ini. Dengan lahan yang luas, jangan sampai hasil panen kita hanya dijual dalam bentuk gabah keluar daerah. Kapuas memiliki potensi besar untuk memenuhi 40-50 persen kebutuhan pangan Kalimantan Tengah,” tegas Wiyatno.
Selain itu, Wiyatno juga menyampaikan program strategis Satu Desa Satu Miliar yang akan diimplementasikan mulai tahun 2026, termasuk pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Kapuas Timur.
“Saya pastikan pembangunan akan merata di seluruh wilayah, baik daerah pasang surut maupun non pasang surut, agar masyarakat Kapuas dapat merasakan hasil pembangunan secara adil,” tambahnya. (hmskmf/art/ko)