Pemkab Katingan Bangkitkan Kembali Anyaman Rotan

oleh
oleh
ilustrasi rotan

KASONGAN, kaltengonline.com – Pemerintah Kabupaten Katingan menggandeng PT Harmoni Usaha Indonesia (HUI) untuk menggelar pelatihan anyaman rotan. Program yang sudah berjalan selama dua minggu ini, Pemkab Katingan melalui Dinas Perindustrian, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja (Disnakertrans) ingin membangkitkan kembali anyaman rotan di kalangan masyarakat Katingan.

Kepala Disnakertrans Kabupaten Katingan H Supardie mengatakan, hasil dari pelatihan yang dilaksanakan di empat kecamatan di wilayah Kabupaten Katingan ini akan langsung diekspor. Pelatihan tersebut merupakan upaya konkret pemerintah daerah untuk mengembalikan kejayaan rotan, yang sebelumnya menjadi salah satu komoditas andalan Katingan.

“Program ini adalah langkah awal untuk menghidupkan kembali budaya menganyam rotan yang sempat terlupakan,” ujar Supardie kepada kaltengonline.com, Jumat (29/8).

Menurut Supardie, animo masyarakat terhadap pelatihan ini cukup tinggi. Peserta menunjukkan semangat besar untuk menguasai teknik anyaman yang diajarkan, mulai dari membuat pola sederhana hingga produk yang lebih kompleks.

Keberhasilan program ini diharapkan bisa menciptakan generasi pengrajin rotan baru yang terampil dan inovatif. Tak hanya fokus pada aspek produksi, program ini juga berorientasi pada pasar. PT HUI sebagai mitra investor, telah berkomitmen untuk menampung seluruh hasil anyaman dari para peserta. “Mereka langsung akan mengekspor produk ini ke luar negeri,” imbuh Supardie.

Baca Juga:  Turnamen Sepak Bola Sekabupaten Katingan Resmi Ditutup

Hal ini menjadi motivasi tambahan bagi peserta, karena produk yang mereka hasilkan memiliki nilai ekonomi tinggi dan bisa bersaing di pasar internasional. Kolaborasi antara Pemkab Katingan dan PT HUI ini juga menjadi contoh sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam memajukan ekonomi daerah.

Supardie menegaskan bahwa Disnakertrans akan terus berupaya menciptakan berbagai program pemberdayaan masyarakat. “Kami akan terus berjuang untuk menumbuhkan ekonomi Katingan melalui berbagai pelatihan, dan ini salah satunya,” tegasnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan industri rotan Katingan kembali bangkit. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendapatan dari kerajinan, program ini juga menjaga warisan budaya lokal agar tetap hidup dan berkembang. Ini menjadi bukti bahwa rotan bukan sekadar komoditas, melainkan juga bagian dari identitas Katingan yang patut dilestarikan.(eri)