Prof Stella menegaskan, Presiden meyakini talenta-talenta unggul tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Katingan. Namun, bakat-bakat ini tidak bisa berkembang tanpa adanya peluang yang diciptakan. “Peluang ini harus dibuat secara nyata, peluang ini harus dibangun. Maka inilah yang akan kita wujudkan melalui sekolah Garuda,” tuturnya.
Menurutnya, ada dua skema untuk membangun sekolah Garuda baru. Pertama, skema ini difokuskan untuk daerah-daerah yang belum memiliki SMA berkualitas tinggi. Katingan menjadi salah satu lokasi yang masuk dalam pertimbangan pembangunan sekolah baru ini. Kedua, membina sekolah yang sudah ada. Untuk skema ini bertujuan meningkatkan kualitas SMA yang sudah ada, agar murid-muridnya bisa bersaing menembus perguruan tinggi tingkat dunia. Lalu untuk pembangunan sekolah baru seperti di Katingan (Jika disetujui), dinilai menjadi urgen. Karena Indonesia sedang memasuki bonus demografi.
“Jika tidak dibarengi dengan pendidikan terbaik, bonus ini justru bisa menjadi risiko besar bagi negara. Sebaliknya, jika dikelola dengan baik. Maka putra-putri terbaik bangsa, akan lahir dari seluruh lapisan masyarakat dan daerah di Indonesia,” terangnya.
Untuk pembangunan sekolah SMA Garuda Baru telah dicanangkan pembangunannya, diluar pulau Jawa. Karena Presiden ingin memberikan akses terhadap daerah di Indonesia. Kemudian juga ada tiga pilar penyeimbang Sekolah Garuda. Pertama, terkait pilar penyeimbang akses. Pilar ini memastikan setiap anak bangsa, dari latar belakang geografis maupun ekonomi apa pun, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan terbaik.







