SAMPIT, kaltengonline.com – Program Sekolah Rakyat yang digagas Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya memasuki tahap persiapan akhir. Rencana besar ini dijadwalkan akan mulai berjalan pada 30 September 2025 dengan target utama memberikan akses pendidikan yang merata, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Untuk memastikan pelaksanaan berjalan optimal, Wakil Bupati Irawati bersama Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kotim, Hawianan dan perwakilan Kementerian Sosial mengadakan rapat koordinasi teknis. Forum tersebut membahas detail pelaksanaan, mulai dari sistem pembelajaran, mekanisme pendaftaran peserta, hingga pemilihan vendor penyedia makanan bergizi yang akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Menurut jajaran , penyediaan konsumsi sehat dan bergizi merupakan komponen penting. Tidak hanya sekadar mendukung aktivitas belajar, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak penerima manfaat.
“Sekolah Rakyat bukan hanya tentang memberi pendidikan. Program ini juga hadir untuk menyentuh dimensi kesehatan dan kesejahteraan, sehingga anak-anak kita dapat tumbuh lebih cerdas sekaligus lebih sehat,” ujar Irawati, Rabu (24/9)
Sebagai bagian dari persiapan, Wakil Bupati bersama Kepala Dinas Sosial melakukan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi penting. Salah satunya lahan yang direncanakan untuk pembangunan fasilitas permanen Sekolah Rakyat di Jalan Metro Wengga, tepat di belakang kompleks rumah susun. Selain itu, rombongan juga meninjau dapur yang berada di kawasan Islamic Center, yang akan digunakan oleh vendor sebagai pusat pengolahan makanan bergizi.
Sambil menunggu selesainya pembangunan sekolah permanen, kegiatan belajar mengajar sementara waktu akan dipusatkan di Islamic Center. Lokasi ini dinilai representatif karena sudah memiliki fasilitas dasar yang memadai untuk menunjang aktivitas pendidikan.
“Langkah ini bersifat transisi. Namun, kami pastikan kualitas pembelajaran dan dukungan nutrisi bagi peserta tetap menjadi prioritas,” tegas Irawati.
Menuritnya Pemkab Kotim menilai program Sekolah Rakyat merupakan jawaban atas tantangan pemerataan akses pendidikan di daerah. Selama ini, masih banyak anak dari keluarga prasejahtera yang terkendala biaya maupun fasilitas sehingga tidak bisa mengakses pendidikan formal dengan layak. Kehadiran sekolah ini diharapkan menjadi solusi nyata agar tidak ada anak yang tertinggal.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga berharap program ini dapat menjadi pemicu semangat gotong royong antara pemerintah, lembaga sosial, dunia usaha, dan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat, Sekolah Rakyat diyakini bisa berkembang menjadi model pendidikan alternatif yang tidak hanya fokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter, keterampilan hidup, serta perhatian pada kesehatan peserta didik.
“Dengan segala persiapan yang dilakukan, Pemkab optimistis peluncuran perdana pada akhir September nanti akan berjalan lancar. Mari kita sukseskan Sekolah Rakyat sebagai wujud nyata komitmen Kotim dalam membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tutupnya.(ko)