KASONGAN, kaltengonline.com – Kabupaten Katingan secara resmi meluncurkan produk kerajinan rotan berorientasi ekspor perdananya. Peluncuran ini merupakan hasil kerja sama strategis antara Pemerintah Kabupaten Katingan dengan perusahaan swasta, PT HUI. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya daerah tersebut untuk membangkitkan kembali sektor kerajinan rotan dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
Pencanangan ekspor perdana ini diyakini membuka peluang pasar yang sangat besar bagi produk-produk rotan dari Katingan di kancah global. Kepala Dinas Perindustrian, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Kabupaten Katingan H Supardie menyampaikan, optimismenya bahwa sektor rotan akan kembali berjaya. “Ini adalah peluang usaha yang sangat menjanjikan bagi para pelaku petani dan pengrajin rotan di Kabupaten Katingan,” ujarnya saat diwawancarai Kaltengonline.com di UPT Rotan dan Kayu Hampangen, Rabu (8/10).
Menyikapi perkembangan positif ini, Supardie secara tegas menghimbau seluruh masyarakat Kabupaten Katingan untuk mengambil peran aktif. Himbauan tersebut terfokus pada upaya mengaktifkan kembali perkebunan rotan di wilayah masing-masing. Menurutnya, kesiapan pasokan bahan baku menjadi kunci utama untuk menjamin keberlanjutan kerja sama ekspor ini.
Kolaborasi dengan PT HUI ini diharapkan menjadi katalisator bagi kebangkitan kembali sektor rotan yang sempat meredup. Dinas Perindustrian, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Kabupaten Katingan yakin, dengan dukungan penuh dari masyarakat dalam penyediaan bahan baku berkualitas, usaha di sektor rotan akan kembali bangkit dan secara signifikan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Katingan, khususnya para petani dan pengrajin.
“Ekspor perdana kerajinan rotan ini menandai komitmen Pemerintah Kabupaten Katingan dalam mengembangkan potensi sumber daya alam lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Keberhasilan inisiatif ini tidak hanya akan memperkuat citra Katingan sebagai sentra rotan berkualitas, tetapi juga memberikan jaminan stabilitas dan peningkatan pendapatan bagi ribuan keluarga yang bergantung pada komoditas perkebunan dan kerajinan rotan,” pungkas Supardie.(eri)