SAMPIT, Kaltengonline.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menilai persoalan anak dan remaja yang marak terjadi belakangan ini berakar dari lemahnya peran keluarga dalam pengasuhan. Karena itu, Pemkab kini menekankan pentingnya memperkuat fungsi keluarga sebagai benteng utama dalam mencegah munculnya masalah sosial di kalangan anak-anak.
Wakil Bupati Kotim, Irawati, mengatakan, banyak persoalan yang dihadapi anak saat ini berawal dari kurangnya perhatian dan komunikasi di lingkungan keluarga. Orang tua, kata dia, sering kali sibuk dengan urusan pekerjaan hingga melupakan kebutuhan emosional anak.
“Banyak anak kehilangan arah bukan karena mereka tidak cerdas, tapi karena tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup di rumah,” ujarnya, Senin (13/10).
Ia menegaskan, keluarga harus menjadi tempat paling aman dan nyaman bagi anak dalam bertumbuh. Melalui komunikasi yang baik dan pengasuhan positif, orang tua dapat mendeteksi sejak dini tanda-tanda perubahan perilaku anak yang berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari.
“Kalau keluarga hadir dan aktif dalam setiap fase tumbuh kembang anak, maka berbagai persoalan sosial bisa dicegah sejak awal,” tambahnya.
Selain itu, Irawati juga mengingatkan pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk tokoh masyarakat dan lembaga pendidikan, dalam membentuk lingkungan sosial yang mendukung. Ia menilai, anak tidak hanya belajar dari sekolah, tetapi juga dari perilaku orang dewasa di sekitarnya.
“Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya urusan pembentukan karakter kepada sekolah. Anak belajar dari apa yang ia lihat dan rasakan setiap hari, terutama dari keluarganya sendiri,” tegasnya.
Ia berharap kesadaran kolektif ini menjadi gerakan bersama di masyarakat agar anak-anak di Kotim tumbuh menjadi generasi yang berdaya dan berakhlak baik. “Kalau keluarga kuat, maka masa depan daerah ini juga akan kuat,” pungkasnya.(ko)