Faperta URP Gelar Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam

oleh
oleh
Kegiatan Seminar Nasional dan Lomba Tahun 2025

PALANGKA RAYA, kaltengonline.com-Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya pada hari Sabtu, 1 November 2025 menyelenggarakan Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam Tahun 2025 dan Lomba yang dilaksanakan secara luring maupun daring dengan Tema: “Pengelolaan Sumberdaya Alam Terintegrasi untuk Mendukung Ketahanan Pangan, Energi, dan Kesejahteraan Masyarakat”. Kegiatan Seminar Nasional Tahun 2025 diisi dengan kegiatan Lomba Poster, Lomba Photography, dan Lomba Videography.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Palangka Raya yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama (Dr. Natalina Asi, M.A.) didampingi oleh unsur pimpinan lingkup Universitas Palangka Raya, Dekan Fakultas Pertanian (Dr. Ir. Wilson, M.Si.), Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian (Dr. Zafrullah Damanik, S.P., M.Si.), Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan (Dr. Firlianty, S.Pi., M.P.), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (Prof. Dr. Ir. Wahyudi, M.P., IPU.), dan Unsur Pimpinan lingkup Universitas Palangka Raya serta tamu undangan lainnya.

Dikatakan oleh Koordinator Seksi Sekretariat, Perlengkapan, dan Publikasi/Prosiding/Tulisan Ilmiah: Dr. Ir. Untung Darung, M.P bahwa selain itu kegiatan pembukaan Seminar Nasional dan Lomba Tahun 2025 ini juga diisi penampilan gerak dan tari dari Lembaga Perempuan Dayak – Provinsi Kalimantan Tengah serta diisi kegiatan pameran dan seni dari UMKM Lembaga Perempuan Dayak – Kota Palangka Raya, Moneng Galeri, UMKM Gea Ethnic, UMKM Dewi Batik, dan Galery DYS’ Executive.

Dikatakanya, sumber daya alam merupakan modal dasar pembangunan nasional yang keberadaannya sangat menentukan arah pembangunan suatu bangsa. Indonesia sebagai negara megabiodiversitas memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik dari sektor kehutanan, pertanian, maupun perikanan.

Menurutnya, potensi besar ini, apabila dikelola secara bijak, tidak hanya akan berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan energi, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Namun, dalam praktiknya, pengelolaan sumber daya alam sering menghadapi tantangan kompleks seperti degradasi lingkungan, alih fungsi lahan, eksploitasi berlebihan, serta rendahnya kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan.

“Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi dengan kekayaan sumber daya alam yang besar, mencakup hutan tropis, lahan pertanian, serta perairan darat yang potensial untuk pengembangan perikanan. Namun demikian, potensi besar ini belum sepenuhnya dioptimalkan untuk mendukung pembangunan daerah,”ucapnya.

Tingkat kesejahteraan masyarakat di beberapa wilayah masih tergolong rendah, sementara kerentanan terhadap perubahan iklim dan degradasi lingkungan semakin meningkat. Kondisi ini menunjukkan perlunya strategi pengelolaan sumber daya alam yang terintegrasi lintas sektor dan berbasis kearifan lokal agar pembangunan dapat berlangsung secara berkelanjutan.

Dalam konteks inilah, peran perguruan tinggi menjadi sangat strategis. Perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat penelitian dan inovasi yang mampu melahirkan teknologi tepat guna serta model-model pengelolaan sumber daya yang dapat diterapkan secara langsung di masyarakat.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi juga dapat menjadi jembatan antara dunia akademik dan kebutuhan nyata masyarakat di lapangan. Dukungan perguruan tinggi di Kalimantan Tengah, khususnya melalui kontribusi dosen dan peneliti, menjadi penting dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia lokal, menyediakan rekomendasi kebijakan berbasis riset, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat.

Selain itu, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung pembangunan daerah, termasuk dalam mengawal arah pembangunan Kalimantan Tengah agar sesuai dengan prinsip keberlanjutan. Kehadiran perguruan tinggi dapat memperkuat basis pengetahuan lokal, mengembangkan inovasi dalam pengelolaan lahan gambut, pertanian berkelanjutan, perikanan ramah lingkungan, serta pengelolaan hutan berbasis masyarakat.

“Dengan demikian, seminar nasional ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi akademisi, praktisi, pemerintah, dan masyarakat dalam merumuskan strategi pemanfaatan sumber daya alam yang terintegrasi untuk mendukung ketahanan pangan, energi, dan kesejahteraan masyarakat,”ucapnya.