Pemkab Katingan Dukung Pelestarian Sejarah Lokal

oleh
oleh
Asisten I Setda Katingan GH Edwar Doddy, bersama para peserta kegiatan SNGS VII Kalimantan Tengah, Sabtu (1/11).

KASONGAN, kaltengonline.com – Pemerintah Kabupaten Katingan menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pelestarian sejarah dan budaya lokal dengan menjadi tuan rumah, dan mendukung penuh penyelenggaraan Simposium Nasional Guru Sejarah (SNGS) VII Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan wisata Bukit Batu Kasongan, Sabtu (1/11).

Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan, GHE. Doddy mewakili Bupati Katingan Saiful, hadir untuk membuka kegiatan yang diikuti oleh guru sejarah, akademisi, dan pemerhati budaya dari berbagai kabupaten kota di Kalimantan Tengah.

Dalam sambutan tertulis Bupati Katingan Saiful, yang dibacakan oleh Asisten I Setda Katingan GH Edwar Doddy menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif simposium tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman dan keyakinan peserta terhadap sejarah, khususnya sejarah masyarakat Kabupaten Katingan. “Melalui kegiatan ini, kami berharap peserta dapat memperdalam pemahaman tentang sejarah, memperoleh keyakinan, serta mengenal sejarah masyarakat Kabupaten Katingan,” ujar Doddy.

Pemerintah Kabupaten Katingan juga menyoroti pentingnya mengenalkan potensi sejarah dan budaya daerah, di mana Bukit Batu yang menjadi lokasi simposium merupakan salah satu situs bersejarah penting. Selain situs bersejarah, Asisten I Setda Katingan juha memperkenalkan potensi wisata edukatif di daerah tersebut, yakni Kebun Raya Katingan.

Baca Juga:  Warga Antusias Memanfaatkan Pelayanan Pembuatan Paspor

Kebun raya ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang mengusung tema koleksi tumbuhan buah tropis. “Kebun Raya Katingan dikembangkan sebagai pusat penelitian, konservasi, dan pendidikan bagi generasi muda untuk mengenal kekayaan hayati lokal khas Kalimantan Tengah,” lanjutnya.

Kemudian Doddy juga menekankan, lokasi Kebun Raya Katingan yang berdekatan dengan kawasan wisata Bukit Batu menjadikannya memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata edukatif dan ekologis yang membanggakan daerah.

Terakhir, melalui SNGS VII Kalimantan Tengah ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mempererat jejaring antar pendidik sejarah, menggali potensi sejarah lokal, serta memperkaya wawasan kebangsaan di kalangan guru sejarah. Simposium ini dipandang vital dalam memperkuat peran guru dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah arus globalisasi. (eri)