SAMPIT, Kaltengonline.com – Kesiapan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah 2026 disebut berada dalam kondisi darurat. Pasalnya, hingga memasuki akhir tahun, dana hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kotim belum juga dicairkan, sehingga memicu kekhawatiran serius dari DPRD Kotim.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah, mengungkapkan bahwa waktu untuk melakukan pembinaan atlet semakin sempit karena dana dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) belum turun. “Sekarang sudah November, waktu efektif hanya sampai 15 Desember. Kalau dana masih tertahan, bagaimana cabor bisa melakukan pembinaan, seleksi atlet, hingga menyusun LPJ,” tegas Riskon, Rabu (18/11).
Riskon menilai situasi ini sangat memprihatinkan, sebab anggaran hibah telah tercantum dalam APBD murni dan semestinya sudah cair sejak triwulan pertama. Keterlambatan tersebut, menurutnya, sangat berpotensi mengganggu kesiapan atlet untuk menghadapi Porprov.
“Pembinaan atlet tidak mungkin maksimal kalau hanya dilakukan dalam dua bulan. Ini tidak realistis untuk mencapai prestasi,” ujar politisi Partai Golkar itu. (bah/ans/ko)







