PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan komitmennya memperluas perlindungan bagi calon pekerja migran dengan memperkuat akses masyarakat terhadap informasi resmi dan terverifi kasi. Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalteng, H Agustiar Sabran dalam sambutannya yang dibacakan Plt Sekda Kalteng, Leonard S Ampung, pada kunjungan kerja Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) RI Mukhtarudin di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR), Jumat (28/11).
Leonard menekankan, Pemerintah Provinsi Kalteng memandang penyediaan informasi yang akurat sebagai bagian penting dari upaya mencegah praktik penempatan nonprosedural. Karena itu, pemerintah daerah mendorong masyarakat memanfaatkan situs resmi SISCO P2MI sebagai rujukan utama.
“Pemprov Kalteng ingin memastikan warga yang berniat bekerja ke luar negeri memperoleh informasi yang benar. Di SISCO P2MI, lowongan yang tersedia sudah dicek kebenarannya, sehingga pekerjaan, prosedur, dan perlindungannya jelas sejak awal. Kanal resmi tersebut menjadi pintu pertama yang aman sebelum warga melangkah lebih jauh dalam proses penempatan,” ujarnya.
Dalam penyampaiannya, Leonard juga menegaskan transparansi informasi merupakan cara pemerintah daerah melindungi warganya dari tawaran ilegal yang kerap memanfaatkan minimnya pengetahuan calon pekerja migran.
“Pendaftaran melalui SISCO memberikan kepastian, karena semua kebutuhan tenaga kerja sudah terverifi kasi oleh pemerintah pusat,” katanya.
Pemerintah Provinsi Kalteng juga mendorong percepatan tindak lanjut atas Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian P2MI dan PP Muhammadiyah. Pemerintah daerah berharap kerja sama tersebut tidak berhenti pada level pusat, melainkan diturunkan menjadi perjanjian teknis yang dapat diterapkan langsung di Kalteng oleh kampus maupun struktur organisasi Muhammadiyah.
“Kami ingin MoU ini segera dibawa ke tingkat implementasi di daerah. Dengan adanya pedoman teknis, kampus dan organisasi bisa berperan aktif melakukan edukasi, penguatan kompetensi, hingga pendampingan bagi calon pekerja migran asal Kalteng,” jelas Leonard. (ovi/ans/ko)







