PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Pemeriksaan kesehatan gratis yang digencarkan pemerintah belum sepenuhnya dimanfaatkan masyarakat. Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Sugiyarto menyampaikan, di sejumlah kabupaten pelaksanaannya cukup baik. Namun di Kota Palangka Raya persentasenya masih tergolong rendah.
Sugiyarto menerangkan, rendahnya partisipasi masyarakat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah penyampaian informasi yang belum maksimal serta adanya anggapan negatif di masyarakat.
“Kendalanya, pertama, informasi yang disampaikan mungkin kurang efektif. Kedua, ada masyarakat yang berpikir kalau dicek malah ketahuan penyakitnya. Padahal tujuannya justru untuk mengetahui sejak awal agar bisa segera diobati,” jelasnya, Selasa (2/9).
Ia menegaskan, kewajiban pemerintah daerah melalui SOPD terkait adalah memberikan sosialisasi yang lebih mengena kepada masyarakat. Tujuannya agar warga memahami bahwa pemeriksaan dini sangat penting untuk mencegah penyakit berkembang hingga stadium tinggi.
Sugiyarto juga menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi telah membantu Kota Palangka Raya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
“Misalnya lewat kegiatan car free night atau acara lain yang mendatangkan banyak orang, disediakan layanan cek kesehatan gratis di sana, harapannya ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, pemeriksaan gratis ini juga memiliki kaitan erat dengan upaya penekanan kasus stunting. Dari proses penimbangan saat pemeriksaan bisa terlihat kondisi berat badan anak. Hal tersebut menjadi indikasi awal meskipun belum bisa dipastikan sepenuhnya. Deteksi dini inilah yang penting agar masalah kesehatan bisa segera diantisipasi. (afa/ans/ko)







