DPRD Palangka Raya Minta Kontrak Penyedia Makanan MBG Ditinjau Ulang

oleh
oleh
Khemal Nasery
Khemal Nasery

PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – DPRD Kota Palangka Raya mendukung program makanan bergizi gratis (MBG) yang merupakan program pemerintah pusat. Meski demikian, pelaksanaan di lapangan tetap harus diawasi ketat agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat khususnya peserta didik generasi penerus bangsa.

Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery, menyoroti pelaksanaan program MBG di sejumlah sekolah. Ia menegaskan perlunya peninjauan ulang terhadap perjanjian antara sekolah atau pihak terkait deng-an penyedia makanan, mengingat adanya kasus makanan yang dinilai kurang sehat dan kurang higienis.

Menurut Khemal, program MBG seharusnya menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak didik, bukan malah menimbulkan persoalan baru. Oleh karena itu, ia meminta agar kontrak kerja sama dengan penyedia makanan diperiksa secara detail, terutama terkait standar kebersihan dan kesehatan.

“Hal ini disampaikan karena makanan MBG yang disantap siswa harus benar-benar bersih dan sehat, sehingga mampu menghindarkan anak-anak dari potensi keracunan,” ucap Khemal, Senin (22/9).

Baca Juga:  Sekolah Rakyat Palangka Raya Angin Segar Pemerataan Pendidikan

Selain aspek higienitas, legislator Komisi II DPRD Kota Palangka Raya itu juga menekankan pentingnya tanggung jawab penuh dari penyedia makanan. Menurutnya, bila terjadi kasus keracunan, pihak penyedia tidak boleh lepas tangan dan harus siap menanggung konsekuensi.

Khemal menambahkan, penyedia makanan juga diharapkan tidak memberatkan pihak sekolah maupun orang tua siswa dalam hal teknis distribusi. Misalnya, jika terjadi kehilangan wadah makanan (omprengan), hal tersebut tidak boleh menjadi beban tambahan bagi pihak sekolah atau keluarga.

Ia menyebut, persoalan teknis seperti itu memang sering terlihat sepele, namun bisa menimbulkan keresahan di tingkat sekolah maupun orang tua murid. Oleh karena itu, ia berharap penyedia layanan makanan menjalankan tugas secara profesional dan transparan.

“Program MBG ini sangat baik dan harus kita dukung bersama. Namun, jangan sampai tujuan mulia meningkatkan kesehatan siswa justru terhambat oleh masalah kebersihan dan tanggung jawab penyedia,” pungkas Khemal. (hen/ko)