Angka Stunting Barsel Masih 33,3 Persen

oleh
oleh
Warga Panik Saat Pawai Nasi Adab
Warga Panik Saat Pawai Nasi Adab

Bupati dan TP-PKK Targetkan Posyandu Jadi Garda Terdepan

BUNTOK, Kaltengonline.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Hj. Permana Sari, melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) dan Pembinaan TP-PKK Kabupaten, Sosialisasi Tim Pembina Posyandu, serta Advokasi Bunda PAUD Tahun 2025 di Aula Kantor Kecamatan Dusun Utara, Selasa (14/10).

Kegiatan tersebut turut dihadiri langsung oleh Bupati Barsel Eddy Raya Samsuri, Forkopincam Dusun Utara, Kepala Perangkat Daerah, Ketua Pokja TP-PKK, Tim Pembina Posyandu Kabupaten, Ketua TP-PKK Kecamatan Dusun Utara, Camat, serta tokoh adat dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Barsel Eddy Raya Samsuri menyampaikan apresiasi terhadap kerja nyata TP-PKK dalam mendukung program pembangunan daerah, khususnya upaya penurunan angka stunting dan transformasi pelayanan Posyandu.

“Kita menyadari bahwa tantangan pembangunan sumber daya manusia dimulai dari keluarga. Oleh karena itu, peran strategis TP-PKK sebagai mitra pemerintah sangat penting, terutama dalam mendukung penurunan angka stunting serta peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak,” jelas Eddy Raya.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Barsel Hj. Permana Sari menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, serta Permendagri Nomor 36 Tahun 2020 sebagai aturan pelaksanaannya.

Baca Juga:  Wabup Barsel Tekankan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor dalam Penanggulangan Karhutla

Menurutnya, penguatan kapasitas kelembagaan TP-PKK dilakukan melalui pelatihan, advokasi, fasilitasi, dan koordinasi lintas sektor yang diperkuat dengan pemberian penghargaan serta strategi pencapaian kinerja.

“Rencana kerja TP-PKK Barsel tahun 2025 menekankan dua program prioritas, yakni penurunan stunting dan ketahanan pangan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, angka stunting di Kabupaten Barito Selatan masih mencapai 33,3 persen, dan ini menjadi perhatian serius kita bersama,” ungkapnya.

Hj. Permana Sari menambahkan, salah satu langkah penting untuk menekan angka stunting adalah dengan mengoptimalkan peran Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan masyarakat, khususnya dalam memantau kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita serta memastikan kecukupan nutrisi.

“Posyandu kini tidak hanya sekadar tempat menimbang bayi, tetapi juga harus menjadi pusat pelayanan dan partisipasi masyarakat. Karena itu, saya mendorong agar setiap desa segera membentuk Tim Pembina Posyandu, sehingga transformasi Posyandu dalam percepatan pembangunan dapat terlaksana secara optimal dan sesuai ketentuan,” pungkasnya (ena/ko)