PALANGKA RAYA, kaltengonline.com – Perempuan tak hanya menjadi pengatur rumah tangga, tetapi juga penopang utama ketahanan ekonomi keluarga. Pesan inilah yang mengemuka dalam talkshow bertema “Wanita Cerdas, Paham Finansial”, salah satu agenda utama Borneo Digital Festival (Borneo Decafest) x Pesona Tambun Bungai (PTB) 2025, yang digelar di Duta Mall Palangka Raya, Sabtu (25/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif: Deputi Kepala BI Kalteng Ardian Pangestu, akademisi UIN Palangka Raya Itsla Yunisva Avira, dan CEO Financela Adrian Maulana.
Dalam paparannya, Ardian Pangestu menekankan pentingnya pengelolaan keuangan rumah tangga secara bijak sebagai langkah awal menjaga stabilitas ekonomi daerah. “Inflasi bisa dimulai dari rumah. Kalau kita belanja berlebihan sementara stok terbatas, harga pasti naik. Jadi, bijak berbelanja itu bentuk nyata pengendalian inflasi,” ujarnya.
Ardian juga mengingatkan pentingnya mencintai produk dalam negeri di tengah tren belanja daring lintas negara. “Kalau terus bergantung pada produk luar, produsen lokal kita bisa kalah bersaing. Padahal, ekonomi yang kuat dimulai dari konsumsi produk sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, Adrian Maulana mengajak perempuan untuk menjadi “Chief Financial Officer (CFO)” dalam keluarga — sosok yang cerdas, visioner, dan mampu mengelola keuangan dengan hati. Ia memperkenalkan prinsip CERDAS, yakni ; Catat anggaran, Emergency fund, Rencana masa depan, Diversifikasi, Asuransi, dan Syariah planning.
“Wanita yang paham keuangan bukan materialistik, tapi penuh cinta dan tanggung jawab. Dengan pengelolaan yang baik, keluarga bisa hidup lebih sejahtera,” tegasnya.
Menurut Adrian, meski inklusi keuangan nasional telah mencapai 83 persen, literasi keuangan perempuan masih perlu ditingkatkan. “Separuh pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Kalau perempuan melek finansial, ekonomi Indonesia akan jauh lebih tangguh,” ujarnya.
Menutup acara, Ardian Pangestu kembali menegaskan bahwa penguatan literasi keuangan di tingkat keluarga adalah fondasi pembangunan ekonomi nasional. “Kalau keluarga kuat secara finansial, ekonomi daerah dan negara juga akan kuat. Harapannya, para ibu bisa menularkan semangat ini ke lingkungan sekitarnya,” pungkasnya.(bud)







