KUALA KAPUAS, Kaltengonline.com – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir mendapat perhatian anggota DPRD Kabupaten Kapuas H Didi Hartoyo. Politikus PDI Perjuangan ini mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor seiring tingginya curah hujan yang mulai terjadi di sejumlah wilayah.
Menurut dia, berdasarkan prakiraan cuaca, pada bulan Oktober hingga Desember curah hujan di wilayah Kapuas diperkirakan berada pada kategori menengah hingga tinggi. Kondisi ini dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, terutama di daerahdaerah yang rawan.
“Saya mengingatkan masyarakat agar tetap siaga. Jangan menunggu terjadi bencana baru melakukan tindakan. Antisipasi lebih awal sangat penting,” ujar Didi Hartoyo, Rabu (29/10).
Dia juga memberikan apresiasi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas yang telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Langkah tersebut, menurutnya, merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam melindungi masyarakat dari risiko bencana.
“BPBD Kapuas sudah sangat tepat mengambil langkah cepat dengan menetapkan status siaga darurat. Termasuk upaya mereka menyampaikan imbauan kepada para camat dan kepala desa agar menyiapkan lokasi evakuasi di wilayah masing-masing,” katanya.
Ia berharap, koordinasi antara pemerintah daerah, aparat desa, serta masyarakat dapat berjalan dengan baik sehingga penanganan bencana bisa dilakukan secara cepat dan tepat. “Kalau titik evakuasi sudah disiapkan, masyarakat juga harus tahu dan memahami prosedur evakuasi bila terjadi banjir,” tambah Didi.
Selain itu, Didi Hartoyo mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air. Ia juga mendorong agar dilakukan pemantauan berkala di daerah aliran sungai serta perbukitan yang berpotensi longsor.
Politisi yang dikenal aktif turun ke lapangan ini juga menekankan pentingnya peran pemerintah desa dan relawan kebencanaan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Menurutnya, peningkatan kapasitas masyarakat dalam hal kesiapsiagaan sangat membantu dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi bencana.
“Relawan, aparat desa, dan tokoh masyarakat harus terus bersinergi. Edukasi mengenai evakuasi, penyediaan logistik darurat, dan keselamatan warga perlu dilakukan secara berkelanjutan agar masyarakat tidak panik ketika bencana terjadi,” ujarnya. (art/ko)







