DEWAN: Anggaran Rp750 Juta untuk KONI Kotim Tak Masuk Akal

oleh
oleh
Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang Siswanto
Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang Siswanto

SAMPIT, kaltengonline.com – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dadang Siswanto, menyoroti rendahnya alokasi anggaran bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kotim dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026, yang hanya sebesar Rp750 juta.

Padahal, berdasarkan hasil rapat dengar pendapat (RDP) sebelumnya, KONI memperkirakan kebutuhan minimal mencapai Rp15 miliar untuk mendukung persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah 2026.

“Anggaran KONI yang tercantum dalam RAPBD 2026 hanya Rp750 juta, jauh dari kebutuhan ideal. Dalam RDP, KONI memproyeksikan minimal Rp15 miliar agar bisa mempersiapkan atlet dan cabang olahraga secara maksimal. Kami akan berusaha mencari solusi agar alokasi itu bisa ditingkatkan,” ujar Dadang, Senin (23/10/2025).

Dadang mengaku pesimis KONI mampu mempertahankan prestasi pada Porprov mendatang jika hanya mengandalkan anggaran sebesar itu. Ia menilai dukungan pendanaan yang cukup merupakan syarat mutlak untuk membiayai pemusatan latihan (training center/TC), peralatan, dan kesejahteraan atlet.

“Kalau cuma Rp750 juta, jangankan untuk TC, mungkin untuk kebutuhan operasional saja tidak cukup. Padahal kita punya target mempertahankan posisi juara umum seperti pada Porprov 2023 lalu,” tegasnya.

Menurutnya, Porprov Kalteng 2026 dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2026, dan sejumlah cabang olahraga (cabor) sudah mulai melakukan seleksi atlet. Setelah seleksi, para atlet akan menjalani latihan intensif menjelang pelaksanaan ajang tersebut.

“Atlet kita harus benar-benar siap, karena lawan di Porprov nanti tidak ringan. Tanpa dukungan anggaran memadai, proses pembinaan dan latihan pasti terhambat,” tambahnya.

Dadang menyebut, Komisi III DPRD Kotim akan membawa persoalan ini ke rapat pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mencari jalan keluar terbaik. Ia menegaskan bahwa sektor olahraga tidak boleh dipandang sebagai beban, melainkan investasi jangka panjang bagi daerah.

“Kami akan perjuangkan dalam rapat kompilasi nanti. Porprov bukan sekadar ajang olahraga, tapi juga gengsi daerah. Tahun 2023 Kotim berhasil menjadi juara umum, jangan sampai prestasi itu turun hanya karena keterbatasan dana,” ujarnya.(ko)