PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Temuan ulat kecil berwarna putih pada lauk ikan teri goreng dalam Menu Bergizi Gratis (MBG) di MTsN 1 Palangka Raya membuat Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Siti Nafsiah, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa kasus ini tidak boleh dianggap sepele karena menyangkut kesehatan dan keselamatan peserta didik.
“Itu bukan ulat besar, tapi ulat-ulat kecil yang merubungi makanan dalam jumlah banyak kalau diliat dari fotonya ya.Ini harus dipastikan berapa banyak kotak yang terdampak,” ujarnya, Kamis (14/11).
Siti menyebut harus ada pemeriksaan lebih lanjut terhadap seluruh isi kotak makanan yang dibagikan hari itu. Hal ini harus segera dikonfirmasi langsung kepada penyedia. Ia juga menyoroti kemungkinan adanya kelelahan tenaga dapur yang menyebabkan kelalaian dalam pengecekan kebersihan. Pasalnya, ada informasi bahwa makanan dimasak sejak dini hari demi memenuhi permintaan pengiriman pagi.
“SPPG-nya harus dicek. Kalau siswa bilang benar dan kepala sekolah membenarkan berarti sudah dua sumber. Ini harus jadi perhatian serius, bayangkan kalau masaknya jam satu malam. Orang mengantuk, bisa saja kebersihan tidak terkontrol. Ini kapasitas SPPG juga harus dievaluasi,” katanya.
Selain itu, Siti mengingatkan agar penyelenggara MBG tidak mengambil porsi lebih dari kemampuan produksi. Sebab, ada penyedia yang menangani hingga ribuan porsi sehari. Kondisi tersebut, menurutnya, rentan menyebabkan penurunan kualitas.
“Kalau tidak sanggup, jangan dipaksakan. Ini menyangkut kesehatan anak-anak. Jangan sampai lalai,” tegasnya lagi.
Meski begitu, Siti meminta agar semua pihak tidak tergesa-gesa menyalahkan sebelum pengecekan lapangan selesai dilakukan. Ia memastikan Komisi II akan menelusuri informasi ini secara berimbang hingga menemukan akar masalah.
“Kalau benar lalai, harus dihentikan dan dievaluasi. Tapi jangan prematur menghakimi. Kita cek dulu semuanya. Yang jelas, kebersihan penyedia harus jadi perhatian,” pungkasnya. (*afa/ko)







