Dua Jembatan Baru Barito Utara Buka Akses Ekonomi dan Pelayanan Warga Pedalaman

oleh
oleh
PENGHUBUNG BARU: Pj Bupati Barito Utara, Indra Gunawan bersama jajaran perangkat daerah saat meninjau Jembatan Bailey Desa Jamut yang kini resmi menjadi akses utama warga, beberapa waktu lalu.
PENGHUBUNG BARU: Pj Bupati Barito Utara, Indra Gunawan bersama jajaran perangkat daerah saat meninjau Jembatan Bailey Desa Jamut yang kini resmi menjadi akses utama warga, beberapa waktu lalu.

MUARA TEWEH, Kaltengonline.com – Masyarakat di Kecamatan Teweh Timur dan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, kini bisa bernapas lega. Dua jembatan baru yang lama dinantikan akhirnya bisa digunakan. Pembangunan Jembatan Bailey di Desa Jamut dan Jembatan Desa Tawan Jaya dinilai akan mempercepat arus transportasi, distribusi hasil bumi, dan mobilitas warga di wilayah pedalaman tersebut.

Penjabat (Pj) Bupati Barito Utara, Indra Gunawan, mengatakan kedua jembatan itu bukan sekadar sarana penyeberangan, melainkan penghubung kehidupan ekonomi masyarakat. “Kehadiran jembatan ini diharapkan memperlancar transportasi, mempercepat distribusi barang dan hasil pertanian, serta membuka isolasi antarwilayah,” ujarnya.

Menurut Indra, pembangunan infrastruktur konektivitas seperti jembatan menjadi prioritas utama Pemkab Barito Utara dalam memperkuat pemerataan pembangunan dan kesejahteraan warga di daerah pelosok.

“Jembatan ini juga berperan penting dalam mempermudah akses ke layanan pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sosial. Karena itu, mari kita jaga bersama agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” tambahnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Barito Utara, Muhammad Iman Topik, menjelaskan bahwa Jembatan Bailey Desa Jamut dibangun sepanjang 33 meter dengan lebar 4,2 meter, menggantikan jembatan lama yang ambruk beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Bupati Tekankan Netralitas dan Solidaritas ASN pada HUT ke-54 Korpri

“Pembangunan dimulai Mei 2025 dengan masa pengerjaan sekitar dua bulan lebih. Jembatan ini mampu menahan beban hingga 25 ton dan memiliki umur pakai antara 15 hingga 20 tahun,” jelasnya.

Selain meningkatkan mobilitas warga, jembatan tersebut menjadi jalur vital penghubung antara Desa Jamut dengan Desa Benangin, ibu kota kecamatan, serta desa-desa lainnya di Teweh Timur hingga ke pusat Kabupaten Barito Utara.

“Dengan tersambungnya akses ini, aktivitas pertanian, perdagangan, dan transportasi hasil bumi akan jauh lebih mudah. Warga juga tidak perlu lagi memutar jauh saat musim hujan atau banjir,” imbuhnya.

Sementara itu, Jembatan Desa Tawan Jaya di Kecamatan Teweh Selatan juga menjadi akses utama bagi masyarakat setempat untuk menghubungkan sentra pertanian dan permukiman.

Pembangunan kedua jembatan ini menggunakan skema swakelola Dinas PUPR Tahun Anggaran 2025, yang menekankan efisiensi serta pemberdayaan tenaga lokal dalam proses pengerjaannya.

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Barito Utara memperkuat infrastruktur dasar dan membuka keterisolasian desa-desa di wilayah selatan dan timur kabupaten.(dok/ko)